Bagikan:

Pura-Pura Sapinya Hilang, Peternak di Rembang Masuk Bui

Seorang petani dibekuk aparat Polsek Sale, Rembang karena diduga terlibat dalam penggelapan sapi.

NUSANTARA

Senin, 25 Feb 2013 14:51 WIB

Pura-Pura Sapinya Hilang, Peternak di Rembang Masuk Bui

sapi, rembang, pencurian

KBR68H, Rembang– Seorang petani dibekuk aparat Polsek Sale, Rembang karena diduga terlibat dalam penggelapan sapi. Modusnya memberikan laporan palsu telah kehilangan sapi, tetapi berkat penyelidikan cepat aparat, akhirnya kedok tersangka bisa dibongkar.

Tersangka yakni Warsimin (48 tahun) warga RT 02 RW 04 desa Wonokerto Kec. Sale selama ini memelihara 6 ekor sapi, tiga diantaranya milik sendiri, sedangkan 3 ekor lainnya titipan milik tetangga, Joko dan Sugeng.

Kamis sekira pukul 01.30 dini hari lalu, Warsimin mendatangi Mapolsek Sale, melaporkan enam sapi tersebut hilang dicuri. Petugas Reserse Dan Kriminal kemudian mengecek lokasi kejadian, sekaligus memeriksa para saksi. Lantaran ada sejumlah kejanggalan, polisi intensif menginterogasi Warsimin. Barulah Jumat pagi mengakui semua sapi telah dijual kepada D warga desa Tahunan seharga Rp 30 juta. Namun baru menerima bayaran sebesar Rp 16 juta, uang itu sekarang diamankan penyidik Polsek Sale, sebagai barang bukti.

Tersangka Warsimin beralasan nekat menjual sapi titipan, gara gara kerepotan merawat. Ia berulang kali hanya menjawab bingung, namun menyadari perbuatannya salah, karena menjual sapi tanpa persetujuan sang pemilik.

Kapolsek Sale, Isnaeni menjelaskan begitu tersangka mengaku memberikan laporan palsu, pihaknya fokus menyisir dimana keberadaan sapi. Beberapa kali sudah pindah tangan dan terakhir dibeli bos sapi, berinisial S warga Medang Blora. Aparat mengamankan keenam sapi hingga Sabtu dini hari, kemudian dibawa ke Mapolsek Sale. 

Isnaeni menambahkan tersangka dijerat pasal 372 KUHP tentang penggelapan barang, dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. 

Sumber: Radio R2B Rembang


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending