KBR68H, Mojokerto- Proyek Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) senilai Rp 30 Miliar dinilai amburadul. Proyek pemkab Mojokerto yang menyedot anggaran APBD, ternyata biaya pemasangan per titik Rp 250 ribu dibebankan pada masyarakat.
Selain mengenai biaya, masyarakat juga menilai pemasangan lampu itu terkesan asal – asalan.
"Banyak warga yang menanyakan program ini, karena dari awal katanya semua ditanggung oleh APBD, tapi faktanya per KK harus patungan, kalau tidak patungan ada yang menjual tanah kadus,'' ungkap salah satu warga Bangsal, Anton.
Anton mengatakan, dengan biaya pemasangan yang mahal, masyarkat menilai LPJU yang dipasang tidak sesuai dengan harganya yang mahal dan tidak ada mekanismenya.
Mei, warga Jabon - Mojoanyar menyampaikan hal yang sama, kalau program pemerintah membebani masyarakat, seharusnya pemerintah tidak usah membuat program tersebut.
"percuma kalau akhirnya masyarakat dibebani,"ujarnya.
Sementara, Raditya warga Gondang, mengatakan, ditarik dana untuk memasang lampu PJU dan akan diganti pemkab, namun tidak ada kejelasan.
''Kita mau ditarik uang untuk biaya karena nanti diganti oleh Pemkab, namun yang saya tanyakan adalah kapan uang pengganti itu cair,'' Ungkapnya.
Sumber: Radio Maja FM Mojokerto
Proyek Penerangan Jalan di Mojokerto Dinilai Asal-Asalan
Proyek Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) senilai Rp 30 Miliar dinilai amburadul. Proyek pemkab Mojokerto yang menyedot anggaran APBD, ternyata biaya pemasangan per titik Rp 250 ribu dibebankan pada masyarakat.

NUSANTARA
Senin, 25 Feb 2013 17:09 WIB


proyek penerangan jalan, mojokerto
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai