Produk Lidah Buaya Pontianak Diminati Asing

KBR68H, Pontianak- Pengusaha lidah buaya asal Kota Pontianak, Erick Martio, menilai perkembangan lidah buaya atau yang dikenal dengan aloe vera akan semakin pesat jika ditunjang dengan keterlibatan pemerintah. Salah satunyal meringankan bea masuk impor sebesar 14 persen yang harus ditanggung pengusaha.

Erick yang juga anggota DPRD Kota Pontianak ini mengungkapkan, sejauh ini kemajuan lidah buaya sebagai varitas unggulan lokal Kota Pontianak cukup pesat. Ini bisa dilihat masuknya lidah buaya ke sejumlah negara, seperti Malaysia dan Jepang.

Menurut Erick, meskipun tidak semaju lima tahun lalu tapi untuk saat ini lidah buaya asal Kota Pontianak diperhitungkan sejumlah daerah hingga negara lainnya. Untuk itu, diperlukan keterlibatan pemerintah dalam mendorong lidah buaya untuk terus meningkat dan memberikan pemasukan bagi petani dan pemerintah.

Diakuinya, promosi yang dilakukan pemerintah masih belum cukup dan harus terus dilakukan. Keterbatasan pengusaha dalam menjangkau pasaran tanpa melibatkan pemerintah dirasa Erick menjadi salah satu pemghambat perkembangan aloevera lokal. Untuk itu, diperlukan campur tangan pemerintah karena pemerintah memiliki akses lebih luas, terutama kerja sama antara daerah dan negara.

Lidah buaya memiliki khasiat kesehatan yang tinggi, sehingga tidak heran jika perkembangan lidah buaya semakin meningkat, meskipun memiliki kendala yang masih harus dihadapi pengusaha, terutama bea masuk dan menipisnya area lidah buaya akibat banyak petani menggarap komoditi lainnya. Namun, sebagai pengusaha ia tetap optimis lidah buaya lokal akan kembali berjaya. 

Erick pun meminta pemerintah lebih peka dalam mengatasi masalah tersebut, terutama meminta pemerintah pusat untuk merevisi perjanjian antar pemerintah Indonesia dan Jepang atau govermen to gavermen (G to G) tersebut terkait keringanan bea masuk.

Sumber: Radio Volare FM