Bagikan:

Presiden PKS Ditahan, Pengurus PKS Lombok Rapat

Seluruh pengurus PKS se-pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)bertemu di kantor Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS. Ini dilakukan menyusul penangkapan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq oleh KPK dalam kasus suap impor daging.

NUSANTARA

Jumat, 01 Feb 2013 18:05 WIB

Presiden PKS Ditahan, Pengurus PKS Lombok Rapat

PKS Lombok

KBR68H, Mataram - Seluruh pengurus PKS se-pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)bertemu di kantor Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS. Ini dilakukan menyusul penangkapan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq oleh KPK dalam kasus suap impor daging.
 
Ketua Departemen Wilayah Daerah PKS Bali Nusa Tenggara Musleh Kholil mengatakan, sore ini seluruh pengurus PKS berkumpul untuk menentukan sikap politik pasca penahanan Presiden PKS. Salah satu poin penting yang dibahas adalah upaya menyikapi kasus ini agar tidak mengganggu konsolidasi partai serta keutuhan kader.
 
Secara umum, pengurus PKS NTB mengapresiasi langkah Luthfi Hasan Ishaaq yang langsung mengundurkan diri dari posisi presiden PKS setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap impor daging. Sikap yang ksatria dalam berpolitik akan memberi teladan bagi kader-kader dibawah.
 
“ Dengan sikap gentelemen-nya Presiden PKS yang mengundurkan diri, itu adalah teladan bagi kami di kader-kader. Ketika ada masalah, demi kepentingan partai, ini lebih penting dari pribadi. Dengan langsung tanpa ada beban, dia lepas jabatan yang tertinggi di partai untuk konsentrasi masalah hukum,” kata Musleh.
 
Ia mengatakan, hampir semua parpol di Indonesia memiliki kesalahan yang dibuat oleh kader-kadernya. Memang, kata dia, perkara hukum yang menimpa pimpinan tertinggi PKS telah membuat sedikit kekhawatiran para kader. Namun PKS masih percaya diri dengan sistem yang ada pada parpol tersebut.
 
“Apa kami khawatir? Ya kami sedikit khawatir, tapi kami memiliki sistem, bahwa masyarakat kita pada pemilu 2014 mendatang akan memilih perorangan. Siapa caleg PKS yang akan dipasang, itu justru yang paling penting. Track record dan kepribadian mereka yang akan dinilai,” ujar anggota DPRD NTB ini.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending