Ratusan Petani di Kecamatan Kemlagi, Mojokerto tidak berani menanam tembakau karena tidak punya alat pengering.
Mohamad Manan, salah satu petani tembakau asal Desa Mojodadi Kecamatan Kemlagi, mengatakan, para petani tidak berani menanam tembakau karena sekarang ini musim penghujan. Selain karena musim penghujan para petani tidak punya gudang open atau gudang pengering tembakau.
Kata Manan, selama musim penghujan petani menanam padi tadah hujan, dan baru menanam tembakau saat musim kemarau. Hal ini dikarenakan tembakau dijual kondisi basah setelah dipanen karena tidak ada gudang pengering.
Sementara Ahmad, petani lainya mengatakan, harga tembakau terus menurun bahkan panen terakhir bulan Oktober lalu, hanganya Rp 1300 sampai Rp 1500 per kilogram. Jika dikurangi biaya operasional hasilnya sangat sedikit.
Sumber: Maja FM Mojokerto
Petani Tembakau Mojokerto Terancam Gulung Tikar
Ratusan Petani di Kecamatan Kemlagi, Mojokerto tidak berani menanam tembakau karena tidak punya alat pengering.

NUSANTARA
Senin, 11 Feb 2013 18:05 WIB


petani, tembakau, mojokerto
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai