Bagikan:

Pengguna Kotrasepsi Jangka Panjang di Kalbar Masih Rendah

Direktur Perencanaan Pengendalian Kuantitas Penduduk Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Satrio Hindarto menyatakan peningkatan kesertaan Keluarga Berencana (KB) di Kalimantan Barat masih rendah.

NUSANTARA

Kamis, 14 Feb 2013 18:55 WIB

Author

Radio Volare

Pengguna Kotrasepsi Jangka Panjang di Kalbar Masih Rendah

kb, kalimantan barat

Direktur Perencanaan Pengendalian Kuantitas Penduduk Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat,  Satrio Hindarto menyatakan peningkatan kesertaan Keluarga Berencana (KB) di Kalimantan Barat masih rendah.

Namun jika dilihat dari tahun ke tahun sejak 1994 hingga 2012,  peningkatan tersebut signifikannya hanya terjadi pada alat kontrasepsi suntikan. Artinya jika dikalkulasi penggunaan kontrasepsi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) masih sangat sedikit di Kalbar, sedangkan yang menggunakan non MKJP masih sebesar 80 persen, yakni pil 15 persen dan suntikan 65 persen.

Satrio mengatakan, adanya pengalihan penggunaan alat kontrasepsi MKJP, karena selain sesuai yang direkomendasikan BKKBN  Pusat, juga lebih efektif dan tingkat keberhasilannya lebih baik. Dan  konsekuensinya  dalam melakukan Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) tidak lagi menonjolkan bahwa ber-KB itu bagus, tetapi menekankan pada alat KB apa yang digunakan.

Menurutnya, langkah  awal untuk mencapai sasaran tersebut harus meningkatkan peserta KB baru dengan menggunakan MKJP yang sudah tercapai 119 persen di tahun 2012 dari sasaran yang ditetapkan.

Satrio menambahkan untuk Metode Operatif Pria (MOP) Kalbar  telah mencapai 290 persen, dan sudah mencapai target yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat. Ini membuktikan bahwa semakin besarnya partisipasi kaum bapak secara aktif untuk ikut ber KB.

Sumber: Radio Volare

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending