Bagikan:

Pengamat: Keterlibatan TNI di Papua Harus Dijelaskan

KBR68H, Jakarta - Kepolisian diminta menjelaskan keterlibatan TNI dalam tim khusus yang dibentuk untuk menyelidiki pelaku penembakan di Papua.

NUSANTARA

Rabu, 27 Feb 2013 08:06 WIB

Pengamat: Keterlibatan TNI di Papua Harus Dijelaskan

TNI, Papua

KBR68H, Jakarta - Kepolisian diminta menjelaskan keterlibatan TNI dalam tim khusus yang dibentuk untuk menyelidiki pelaku penembakan di Papua. Pengamat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth mengatakan, harus ada tugas yang jelas terkait pelibatan TNI di dalam tim khusus tersebut.

"Kalau tim khusus nantinya akhirnya melaksanakan operasi militer ya itu yang saya tidak setuju. Dalam statementnya kan bilang, tidak akan ada operasi militer walaupun ada 8 anggota TNI tewas. Nah, tim khusus ini nanti kan tadi juga dibilang tergantung Polda nanti memutuskannya seperti apa, apakah akan melibatkan TNI atau tidak? Nah kalau esensinya dibentuk nanti adalah sama dengan operasi militer, itu saya tidak setuju pasti. Jangan berlindung dibalik namanya saja, tapi kalau esensi pembentukannya itu untuk mengadakan operasi militer di Papua itu sama saja,” tegas Adriana saat dihubungi KBR68H.

Pengamat LIPI, Adriana Elisabeth menambahkan, pemerintah harus melakukan pendekatan dialogis untuk menyelesaikan konflik di Papua. Sebelumnya, Kepolisian Indonesia membentuk tim khusus untuk menyelidiki penembakan di Papua, yang menewaskan 12 orang, beberapa waktu lalu. Dalam tim tersebut TNI juga turut dilibatkan untuk penyelidikan.

Tim khusus ini nantinya akan bertugas untuk melakukan olah TKP dan pengejaran kelompok bersenjata. Semula, Menkopolhukam, Djoko Suyanto mengatakan, tidak ada peningkatan status di Papua pasca terjadinya penembakan. Namun, kata Djoko, meski berstatus tertib sipil, akan ada operasi-operasi untuk mencari kelompok separatis bersenjata.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending