Bagikan:

Pengamat: Calon Gubernur Jabar Tidak Paham Isu Toleransi

Lima kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dinilai tidak memahami persoalan kasus intoleransi beragama di wilayahnya.

NUSANTARA

Senin, 11 Feb 2013 12:40 WIB

Pengamat: Calon Gubernur Jabar Tidak Paham Isu Toleransi

toleransi, pilkada jabar

KBR68H, Jakarta - Lima kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dinilai tidak memahami persoalan kasus  intoleransi beragama di wilayahnya. Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran, Bandung, Dede Mariana mengatakan, itu terlihat dari minimnya kampanye mereka tentang isu tersebut. Ia menduga hal itu akibat sensitifnya masalah itu untuk dikampanyekan.Masalah itu penting mengingat kebebasan beribadah  hanya berkembang di kalangan aktivis pegiat HAM dan akademisi.

"Itu kan hanya berkembangnya di kalangan aktivis demokrasi saja, gitu ya. Kalau mereka para kandidat ini mana ngerti urusan gitu, masalah seperti ini, saya tahu persis kapasitas mereka berlima. tentang calon ini. Ini mereka kan harus baca itu, pintu Demokrasi, itu terlalu advance buat mereka. Tim suksesnya juga sama, saya tahu persis di belakangnya mereka. Paling banter juga Rieke yang paham tentang ini, karena dia belajar filsafat, " kata Dede, saat dihubungi KBR68H.

Kasus intoleransi di Jawa Barat tertinggi di antara wilayah lain. Dari Januari hingga awal November tahun lalu, di Indonesia tercatat 224 kasus intoleransi yang mayoritas terjadi di Jawa Barat. Kasus itu di antaranya pelarangan ibadah GKI Yasmin, HKBP Filadelfia, dan kriminalisasi jemaat Ahmadiyah. Sementara itu saat ini ada lima pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat bersaing dalam Pemilihan yang digelar pada 24 Februari mendatang. Mereka adalah pasangan Dikdik Mulyana-Cecep Toyib, Irianto FS-Tatang Farhanul, Dede Yusuf-Lex Laksamana, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, dan Rieke Dyah-Teten Masduki.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending