Bagikan:

Pendapatan Lelang Ikan Tak Sesuai Target, Bupati Rembang Kecewa

Bupati Rembang, Moch. Salim kecewa terhadap tindakan sejumlah kelompok yang mengganggu kapal nelayan dari luar daerah, ketika akan bersandar di dermaga pelabuhan Tasikagung Rembang.

NUSANTARA

Selasa, 26 Feb 2013 15:36 WIB

Pendapatan Lelang Ikan Tak Sesuai Target, Bupati Rembang Kecewa

rembang, lelang ikan

KBR68H, Rembang – Bupati Rembang, Moch. Salim kecewa terhadap tindakan sejumlah kelompok yang mengganggu kapal nelayan dari luar daerah, ketika akan bersandar di dermaga pelabuhan Tasikagung Rembang. Seharusnya mereka tetap bisa leluasa masuk, untuk menambah pendapatan retribusi daerah, bukan malah sebaliknya diintimidasi supaya tidak betah bongkar muatan.

Moch. Salim menyampaikan hal itu, saat kegiatan rapat anggota tahunan (RAT) KUD Saroyo Mino Tasikagung, di gedung Balai Kartini Rembang. Ia menegaskan bahwa pembangunan TPI Tasikagung sebagai langkah strategis mendatangkan nelayan sebanyak mungkin, bukan hanya untuk kepentingan nelayan Tasikagung saja.

Temuan terbaru menurut Salim, ada sejumlah kapal cantrang asli Tasikagung yang justru sering mangkir tidak membayar retribusi. Soal raman atau hasil lelang ikan, Bupati menyoroti angka Rp 178 miliar selama tahun 2012, tergolong masih kecil. Bupati asli desa Tasikagung ini mempertanyakan apakah ada yang belum tercatat, karena prediksinya paling tidak, rata rata hasil lelang ikan per hari mencapai Rp 1 – 1,5 miliar. Kedepan perlu ada koordinasi intensif antara kepala KUD dengan kepala tempat pelelangan ikan, sekaligus yang terpenting mewujudkan keterbukaan.

Kepala KUD Saroyo Mino Tasikagung, Gunadi dalam laporannya memperinci ada kenaikan aset KUD dari semula Rp 4,28 miliar naik menjadi Rp 4,8 miliar. Ia berharap dukungan semua kaum nelayan, agar nilai lelang ikan akan terus meningkat. Menurutnya angka raman selalu fluktuatif, tidak bisa dipukul rata. Bahkan terkadang aktivitas pelelangan berhenti, karena cuaca buruk dan ombak besar.

Dalam rapat anggota tahunan yang ke 35 ini, mengagendakan laporan tutup buku tahun 2012 serta merumuskan program untuk tahun 2013. Sejak berdiri tahun 1978 lalu, KUD tersebut beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan, salah satunya karena kasus korupsi.


Sumber: Radio R2B Rembang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending