Bagikan:

Pemkab Rembang Tolak Permintaan Warga soal Kios Bordir

Pemerintah Kabupaten Rembang menolak permintaan pihak Desa Pandangan Wetan, Kecamatan Kragan yang menginginkan agar 10 kios baru di sentra bordir pinggir jalur Pantura, ditempati untuk warga Pandangan Wetan semua. Pada saat pendaftaran, sebanyak 51 orang

NUSANTARA

Senin, 11 Feb 2013 14:54 WIB

Author

Radio R2B

Pemkab Rembang Tolak Permintaan Warga soal Kios Bordir

Pemkab Rembang, Kios Bordir

KBR68H, Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang menolak permintaan pihak Desa Pandangan Wetan, Kecamatan Kragan yang menginginkan agar 10 kios baru di sentra bordir pinggir jalur Pantura, ditempati untuk warga Pandangan Wetan semua. Pada saat pendaftaran, sebanyak 51 orang ikut ambil bagian, sebagian besar berasal dari desa Pandangan Wetan.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi Kab. Rembang, Muntoha mengatakan pemerintah ingin melakukan pemerataan, sehingga yang berhak ikut undian, warga desa Pandangan Wetan, Pandangan Kulon dan Sumbergayam.

Setelah melalui verifikasi, 40 orang dinyatakan lolos. 11 nama lainnya dicoret, karena 10 nama berasal dari luar tiga desa tersebut dan 1 orang warga Pandangan Wetan, sebelumnya telah memiliki kios di sentra bordir.

Muntoha menjelaskan, begitu ada pengumuman  pengguna kios hanya wajib menyetor uang sewa Rp 1 juta per tahun. Kata dia, memang jumlah pendaftar membludak, tidak sebanding dengan jumlah kios. Untuk itu, pihaknya merencanakan pengundian kios pada tanggal 21 Februari mendatang, di kantor kecamatan Kragan. Karena berpotensi memicu kerawanan, forum komunikasi pimpinan kecamatan diharapkan bisa membantu mengantisipasi kemungkinan protes.

Kepala Desa Pandangan Kulon Kec. Kragan, Winarto menganggap keputusan untuk mengikutkan warganya dalam undian, sudah tepat. Ia beralasan meski pasar sentra bordir berada di tanah Desa Pandangan Wetan, namun statusnya adalah aset milik Pemkab Rembang. Ia berharap tidak terjadi monopoli.

Winarto berharap kelak kalau sudah ditempati, Disperindagkop rutin memantau. Ia juga berharap, karena namanya pasar bordir, komoditas barang yang dijual harus menyesuaikan nama itu.

Sumber: Radio R2B Rembang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending