Pemkab Rembang Kaji Ubah Trayek Transportasi

KBR68H, Rembang – Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Rembang, Jawa Tengah menurunkan tim untuk mengevaluasi seluruh jalur trayek angkutan.Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Kab. Rembang, Suyono mengatakan tim masih terus bergerak di lapangan mengumpulkan data.Diharapkan ada gambaran titik titik mana saja jalur sepi dan ramai penumpang, sehingga bisa menjadi bahan untuk penataan sekaligus pengembangan trayek.

Suyono mencontohkan salah satu jalur yang layak untuk dilengkapi sarana angkutan pedesaan yakni antara pasar Rembang Kota – Sendangagung – Waru – Magersari – Karangsekar – Dresi Wetan – Mojowarno – Tambakagung – Pasar Kuniran.

Ia melihat ada potensi alur transaksi hasil pertanian dan mobilitas pedagang yang cukup tinggi. Untuk itu perlu diimbangi dengan perbaikan jalan, sehingga ayak untuk kepentingan transportasi umum. 

Namun hal itu baru dalam tahap kajian, sedangkan jadi tidaknya pengoperasian trayek, menunggu pembicaraan lebih lanjut, menyesuaikan semangat awal, ingin memberikan lahan lebih baik bagi para sopir.

Wakijan, salah satu sopir angkutan Rembang – Batangan menolak gagasan Dishubkominfo. Alasannya, jalur yang disasar  sepi penumpang, meski melewati tengah tengah perkampungan penduduk,karena bertambahnya jumlah kendaraan pribadi. Selain itu, jika angkutan masuk, sudah pasti akan memancing keributan dengan kusir dokar yang selama ini lebih dulu melayani pengguna jasa.

Jumlah armada angkutan di trayek Rembang – Batangan 17 unit, diatas jam 9 pagi kebanyakan sudah menganggur dan memilih mangkal di sekolah, menunggu pelajar pulang. Bahkan belakangan sejumlah angkutan dijual murah, karena antara penghasilan dan pengeluaran tidak sebanding.

Sumber: http://radior2b.com/2013/02/01/tidak-setuju-memicu-kisruh-dengan-kusir-dokar/