Bagikan:

Pemda NTB Deteksi Dini Gangguan Keamanan Pemilukada

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB melakukan upaya pemantauan lebih dini terhadap potensi gangguan pemilukada.

NUSANTARA

Kamis, 28 Feb 2013 16:24 WIB

Pemda NTB Deteksi Dini Gangguan Keamanan Pemilukada

pemda NTB, pilkada

KBR68H, Mataram- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB melakukan upaya pemantauan lebih dini terhadap potensi gangguan pemilukada. Di setiap wilayah, potensi gangguan pemilukada berbeda-beda sehingga pemerintah daerah bersama aparat harus melakukan antisipasi lebih awal.

Kepala Bakesbangpoldagri Provinsi NTB H Nasibun mengatakan, pemilukada NTB cukup dinamis dan harmonis. Namun untuk pemilukada kota Bima perlu diantisipasi adanya potensi gesekan antar pendukung karena banyaknya bakal calon walikota-wakil walikota yang akan bertarung.
 
Menurutnya, pasangan calon walikota di Bima ada delapan pasang. Mereka membangun posko tim pemenangan di setiap kelurahan dengan jumlah lebih dari satu. Posko tim pemenangan yang saling berdempetan itu berpotensi memunculkan persaingan. Ia berharap agar pemerintah kota Bima bisa menyepakati pembangunan posko tim pemenangan calon secara proporsional.
 
Sementara itu, pemilukada di Lombok Timur (Lotim) memiliki konstalasi sosialisasi yang sangat tinggi. Meski demikian, Nasibun mengklaim sosialisasi yang tinggi antar tim pasangan calon masih dalam kendali aparat keamanan. Setiap calon diharapkan tidak terprovokasi oleh tindakan negatif dari oknum tertentu pada masa sosialisasi ini.

Seperti kasus perusakan terhadap beberapa baliho dan spanduk milik pasangan Sukiman Azmi – M Syamsul Luthfi (SUFI) di beberapa kecamatan di Lotim. Kasus tersebut sedang diusut oleh aparat keamanan agar tidak berkembang menjadi persoalan yang lebih serius menjelang pemilihan suara pada bulan Mei mendatang.

Sumber: Radio Global FM Lombok

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending