Pelindo II Pontianak Perluas Lahan Kontainer

KBR68H, Pontianak – Ibukota Jakarta memiliki tingkat perekonomian yang tinggi terhadap pergerakan kontainer. Sementara di Pontianak banyak kontainer kosong akibat pergerakan barang yang tidak terlalu banyak. Ini yang menyebabkan banyak kontainer yang menumpuk di pelabuhan.

Kabag Humas dan Supervisor Pemasaran PT Pelindo II Cabang Pontianak, Satmuhar mengatakan, untuk mengatasi kelebihan kapasitas jumlah kontainer, Pelindo akan melakukan penambahan perluasan lahan seluas 50 hektare di Jungkat dan 1,6 hektar di kawasan Pelabuhan Dwikora. Saat ini lahan tersebut sedang proses pembangunan terminal kontainer. Pelindo akan menambah kawasan perluasan untuk kontainer sendiri di kawasan Pelindo hingga Jeruju seluas 1,6 hektar dengan panjang 168 meter.

Fasilitas pelabuhan Pontianak sendiri, diakui Satmuhar, PT Pelindo baru memiliki gudang penumpukan di Pelabuhan Pontianak dengan luas 5.390 meter persegi dengan kapasitas menampung sebanyak 13.416 ton. Kemudian gudang penumpukan kontainer berada di Nipah Kuning dengan luas lahan 750 meter persegi berkapasitas sebanyak 1.200 ton. Untuk fasilitas lain seperti lapangan penumpukan, Pelindo sendiri memiliki lapangan penumpukan kontainer di Pelabuhan Pontianak seluas 58.898 meter persegi dengan kapasitas 68.020 ton. Sementara lapangan penumpukan di Pelabuhan Nipah Kuning seluas 26.105 meter persegi dengan kapasitas 41.768 ton.

Ia juga mengungkapkan, rencana pembangunan pelabuhan Pontianak, salah satunya akan dibangun pengembangan pembangunan lahan penyimpanan kontainer eks Aspalindo dan normalisasi parit. Kemudian pengembangan lahan pembangunan kontainer eks kolam 06. Selain itu, relokasi Kantor KPLP dan relokasi workshop alat berat, pembangunan dermaga 09 serta pengembangan pembangunan lahan eks sawmill.

Lebih lanjut Satmuhar mengungkapkan perluasan kawasan untuk penyimpanan peti kemas ini sebenarnya tidak hanya dapat dilakukan oleh Pelindo, melainkan oleh masyarakat biasa dengan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Sehingga peti kemas yang ada dapat disimpan dengan lahan yang dimiliki sendiri oleh masyarakat luas.