Bagikan:

Pedagang di Pasar Kasongan Sepi Pembeli

Kian meningkatnya pembangunan di Kabupaten Katingan tidak memberikan jaminan semakin meningkatnya tingkat perekonomian. Salah seorang pedagang di pasar Kasongan mengeluhkan, semakin sepinya pembeli.

NUSANTARA

Rabu, 06 Feb 2013 20:52 WIB

Pedagang di Pasar Kasongan Sepi Pembeli

Pedagang, Pasar Kasongani

KBR68H, Katingan -  Kian meningkatnya pembangunan di Kabupaten Katingan tidak memberikan jaminan semakin meningkatnya tingkat perekonomian. Salah seorang pedagang di pasar Kasongan mengeluhkan, semakin sepinya pembeli.

“Jangankan untuk membeli, pengunjung pasar pun sepi,” kata Suri, salah seorang pedagang koran dan majalah di Pasar Kasongan seraya memperlihatkan uang hasil dagangannya yang hanya berjumlah sekitar Rp 45 ribu. Padahal pada saat itu jarum jam sudah menunjukkan ke pukul 13.30 wib.

Ini membuat pedagang koran di pasar itu meminta agar Pemda dapat memberikan solusi terbaik. Ia mengaku mengajukan permohonan ke Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Katingan sejak tahun 2010 yang lalu untuk memiliki toko yang dibangun oleh Pemda setempat ini,. Tujuannya, kata dia, agar Pemda berupaya untuk menertibkan dan mengatur semua pedagang yang ada di Kasongan. Sehingga, para pedagang, apapun jenis dagangannya kelak dapat ditambah.

Masih di lingkungan Pasar Kasongan, Anang Sutra pedagang kaset dan Arloji yang sedang mangkal di depan toko emas itu juga mengeluh. 10 tahun yang lalu, sejak Katingan menjadi Kabupaten, penghasilannya sekitar Rp 1 juta perhari.

“Dari hasil tersebut, jika ditotal-total, maka keuntungan berkisar antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu perhari. Tapi sekarang, jangankan untuk mencari keuntungan Rp 200 ribu, untuk memperoleh uang Rp 200 ribu perhari saja tidak pernah lagi untuk saat ini,” aku Nanang, seraya menyebutkan bahwa pasar Kasongan saat ini banyak orang yang lalu lalang tapi tidak pernah mampir untuk membeli dagangannya.

Lain, lagi, dengan pengakuan Supian, salah seorang pedagang emas yang sudah belasan tahun di pasar kasongan. Ia  menyebut, kendati harga emas kian tahun semakin naik, namun penghasilan tetap normal. “Sebab, berdagang perhiasan emas ini tergantung nilai dollar, sehingga bagaimanapun juga keuntungan normal,” ujar  Supian.

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending