Bagikan:

NTB Masih Perjungkan Rinjani Jadi Geopark

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB masih berjuang agar obyek wisata Gunung Rinjani menjadi salah satu Geo park dunia. Saat ini, upaya yang dilakukan dengan mempersiapkan segala hal yang masih dianggap kurang pasca kunjungan Unesco bulan lalu. Bulan depan,

NUSANTARA

Senin, 11 Feb 2013 13:56 WIB

NTB Masih Perjungkan Rinjani Jadi Geopark

Rinjani, Geopark

KBR68H, Mataram - Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB masih berjuang agar obyek wisata Gunung Rinjani menjadi salah satu Geo park dunia. Saat ini, upaya yang dilakukan dengan mempersiapkan segala hal yang masih dianggap kurang pasca kunjungan Unesco bulan lalu. Bulan depan, akan ada kerjasama antara Pemprov NTB dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menindaklanjuti beberapa kesepakatan yang telah dibuat.

“Dari hasil kunjungan tim Unesco, sekarang kita bersama Badan Geologi Bandung ya Kementerian ESDM, mempersiapkan lagi kekurangan-kekurangan yang diperlukan dan nanti akan mungkin bulan depan kerjasama antara pemerintah provinsi dengan kementerian untuk menindaklanjuti hal-hal yang memang menjadi kesepakatan kita nantinya,” kata Kepala Bidang Perencanaan dan Tata Ruang Bappeda NTB,  H. Acmad Machul, kepada wartawan, di Mataram,
 
Machul menuturkan, terdapat 3 hal yang ditekankan dalam pengajuan kawasan Gunung Rinjani menjadi geo park dunia. Ketigal hal tersebut, yakni keanekaragaman hayati, budaya dan ilmu pengetahuan. Berkaca pada daerah lain yang mengajukan obyek wisatanya menjadi geo park, paling tidak membutuhkan waktu sekitar 5 tahun. NTB sendiri mulai menggagas pengajuan Gunung Rinjani menjadi geo park sejak tahun 2010.
 
Langkah-langkah kongkrit yang dilakukan Pemprov NTB, lanjut Machul, yakni membentuk badan dan secretariat Geo Park Lombok beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya. Lainnya, melakukan edukasi kepada masyarakat yang berada di sekitar Gunung Rinjani, seperti Desa Senaru Lombok Utara, Sembalun Lombok Timur  dan lainnya. “Edukasi ini kami mendatangkan langsung dari Badan Geologi dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),” terangnya.

Sumber: Radio Global FM Lombok

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending