Bagikan:

KPU Papua Persilahkan Hasil Rekapitulasi Digugat

Komisi Pemilihan Umum KPU Papua mempersilahkan berbagai pihak menggugat lewat jalur hukum jika tidak setuju dengan hasil rapat pleno KPU tentang penghitungan suara pemilihan Gubernur Papua. KPU Papua saat ini masih menggelar rapat pleno penghitungan suara

NUSANTARA

Rabu, 13 Feb 2013 14:19 WIB

KPU Papua Persilahkan Hasil Rekapitulasi Digugat

Pilkada Papua

KBR68H, Jayapura - Komisi Pemilihan Umum KPU Papua mempersilahkan berbagai pihak menggugat lewat jalur hukum jika tidak setuju dengan hasil rapat pleno KPU tentang penghitungan suara pemilihan Gubernur Papua. KPU Papua saat ini masih menggelar rapat pleno penghitungan suara di GOR Cenderawasih, Papua.

Ketua KPU Papua, Benny Sweny mengatakan proses gugatan hukum tidak akan mengganggu jalannya rekapitulasi hari ini.

“Tidak ada masalah. Itu haknya untuk mengikuti pleno terbuka ini atau tidak. Termasuk anggota KPU. Juga kalau misalnya ada yang tidak setuju nanti, satu atau dua orang tidak ada masalah, aturan sudah mengantisipasi. (Mereka katanya akan ke MK?) Itu hak mereka, jadi kalau belum puas dipersilahkan untuk menempuh jalur hukum,” kata Benny Sweny.

Hari ini calon gubernur Papua Noak Nawipa dan pasangannya John Wob melakukan aksi walkout atau meninggalkan rapat pleno rekapitulasi suara. Aksi itu dilakukan dengan alasan pemilihan gubernur pada 29 Januari lalu tidak berlangsung sesuai asas langsung umum bebas dan rahasia, melainkan di bawah tekanan para petinggi daerah. Pasangan ini meminta KPU setempat membatalkan rekapitulasi yang dilakukan hari ini. Sampai saat ini, proses rekapitulasi masih berlangsung.

Baru ada 10 KPU Kabupaten/Kota yang melaporkan hasil perhitungan suara. Rekap tersebut didominasi dengan kemenangan calon gubernur Lukas Enembe dan pasangannya Klemen Tinal. (Katharina Lita)


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending