KBR68H, Jayapura - Koalisi masyarakat sipil untuk penegakan hukum dan HAM di Papua mendesak Komnas HAM melakukan investigasi ke Tingginambut dan Sinak pasca penembakan TNI dan warga sipil.
Salah satu anggota koalisi, Gustaf Kawer menuturkan hingga saat ini kesulitan untuk turun langsung ke lapangan melakukan investigasi. Koalisi berharap, siapapun orangnya, harus ditangkap dan jangan dibunuh.
“Ini masuk susah ya, termasuk LSM, masyarakat sipil untuk masuk sangat sulit itu. Itu Komnas punya tugas. Komnas sebagai institusi negara punya ruang untuk masuk, mungkin lihat apakah betul-betul ada pelanggaran HAM atau tidak. Nah sekarang pasca peristiwa itu ada tidak penyisiran dan sebagainya. Kalau misalnya masyarakat mengungsi ke satu wilayah, ada masyarakat korban dari operasi itu, indikasi pelanggaran itu kuat sekali,” jelas Gustaf Kawer.
Sebelumnya 8 TNI dan 4 warga sipil ditembak dan diserang oleh kelompok sipil bersenjata di Tingginambut dan Sinak. Kodam Cenderawasih mengklaim pelaku penembakan diduga dari kelompok Goliath Tabuni dan Militer Murib. Sementara dugaan polisi mengarah, penembakan tersebut ada kaitannya dengan Pilkada Puncak Jaya.
Komnas HAM Didesak Investigasi Penembakan Tingginambut
Koalisi masyarakat sipil untuk penegakan hukum dan HAM di Papua mendesak Komnas HAM melakukan investigasi ke Tingginambut dan Sinak pasca penembakan TNI dan warga sipil. Salah satu anggota ko

NUSANTARA
Senin, 25 Feb 2013 15:55 WIB

papua, penembakan TNI
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai