Bagikan:

Kodam Cenderawasih: Prajurit Tidak Bawa Senjata Langgar Protap

Kodam Cenderawasih mengakui tindakan prajuritnya yang tidak membawa senjata saat terjadi penyerangan kelompok bersenjata di Sinak, kabupaten Puncak,Papua melanggar prosedur tetap (protap) TNI.

NUSANTARA

Kamis, 28 Feb 2013 16:19 WIB

Author

Andi Iriani

Kodam Cenderawasih: Prajurit Tidak Bawa Senjata Langgar Protap

Kodam Cenderawasih, TNI, Papua

KBR68H, Jayapura – Kodam Cenderawasih mengakui tindakan prajuritnya yang tidak membawa senjata saat terjadi  penyerangan kelompok bersenjata di Sinak, kabupaten Puncak,Papua melanggar prosedur tetap (protap) TNI. Apalagi prajurit tersebut bertugas di daerah konflik yang harus berhadapan langsung dengan kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Juru Bicara Kodam Cenderawasih, Jansen Simanjuntak mengatakan, meski melanggar protap namun prajurit itu tidak bisa langsung disalahkan.
“Ya sebenarnya kalau Panglima atau Kodam atau Danrem di lapangan atau mungkin Dandim gak ada perintah yang tidak pakai senjata. Semua perintah itu bersenjata, jangankan disana yang di kota juga demikian. Tapi banyak prajurit itu di daerah bergerak tidak bawa senjata. Karena mungkin menurut dia aman, karena dia yang tahu daerah itu,” kata Jansen.

Juru Bicara Kodam Cenderawasih, Jansen Simanjuntak mengaku heran mengapa prajurit tersebut tidak membawa senjata. Padahal saat itu mereka melakukan perjalanan cukup jauh dari Koramil ke Bandara yang berjarak dua kilometer. Apalagi di dalam rombongan turut serta beberapa warga sipil.

“Pasti prajurit ini punya alasan tersendiri mengapa mereka tidak membawa senjata. Mungkin mereka menganggap situasi aman, dan ingin lebih dekat dengan masyarakat. Apalagi selama mereka bertugas sejak 2012 lalu situasi di daerah itu selalu aman,” tukasnya.

Dikatakan, kalaupun rombongan prajurit saat itu membawa senjata. Situasinya tidak akan jauh berbeda. Karena kelompok ini memang sudah merencanakan penyerangan. Dia menduga jika membawa, senjata tetap akan dirampas oleh mereka.

Saat ini lanjut dia, pihaknya masih menunggu pulihnya dua prajurit yang selamat dalam peristiwa itu. “Kita masih menunggu kesembuhan dari prajurit yang selamat. Untuk memastikan apakah memang saat itu mereka bawa senjata atau tidak. Kalau tidak bawa, alasannya kenapa,” kata Jansen.

Sebelumnya, delapan anggota TNI dan empat warga sipil tewas dalam penembakan yang dilakukan kelompok sipil bersenjata di Distrik Sinak, Puncak danTingginambut Kabupaten Puncak, Kamis pekan lalu.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending