Bagikan:

KLH Tak Lagi Alokasikan Dana IPAL di Banyuwangi

Kementerian Lingkungan Hidup dipastikan tidak lagi mengalokasikan anggaran untuk pembangunan proyek instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu di Banyuwangi, Jawa Timur.

NUSANTARA

Jumat, 22 Feb 2013 15:20 WIB

Author

Hermawan

KLH Tak Lagi Alokasikan Dana IPAL di Banyuwangi

ipal, pencemaran, banyuwangi

KBR68H, Banyuwangi - Kementerian Lingkungan Hidup dipastikan tidak lagi mengalokasikan anggaran untuk pembangunan proyek instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu di Banyuwangi, Jawa Timur.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Banyuwangi Husnul Khotimah mengatakan, keputusan penghentian pembangunan IPAL terpadu ini disampaikan setelah tiga anggota staf Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup turun ke Banyuwangi. Mereka melihat bekas lokasi pembangunan IPAL di kecamatan Muncar yang sempat ditolak warga.

“Kalau kesepakatan sih karena itu program IPAL terpadu itu dianggarkan di DPA-nya proyek kementerian LH. Tentu saja dengan kegagalan ini belum ada dalam jangka pendek untuk perencanaan ulang. (Berarti resmi sudah dicabut karena tahun anggaran sudah berakhir?) Ya, harus mereka harus melakukan itu, harus memenuhi itu, tapi target utama kita yang besar dulu karena yang kecil itu kebanyakan kalau di Muncar itu sebetulnya home industrinya itu bergerak di bidang penepungan ikan,”kata Husnul Khotimah.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi Husnul Khotimah menambahkan proyek instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang didanai Kementerian Lingkungan Hidup sebesar Rp 9 miliar lebih itu dicabut karena ditolak warga. Mereka menolak karena pembangunan IPAL menyebabkan kerusakan rumah warga.

Di kawasan Muncar terdapat sekitar 100 perusahaan pengolahan ikan. 40 perusahaan diantaranya wajib memiliki IPAL karena limbahnya di atas baku mutu yang ditetapkan Undang-Undang Lingkungan Hidup.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending