Bagikan:

Kiara Tolak Ide Pembangunan Giant Sea Wall

LSM Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menolak pembangunan proyek

NUSANTARA

Senin, 18 Feb 2013 09:38 WIB

Author

Sasmito

Kiara Tolak Ide Pembangunan Giant Sea Wall

kiara, tanggul ombak, jakarta

KBR68H, Jakarta - LSM Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menolak pembangunan proyek “Giant Sea Wall” atau tanggul laut penahan ombak oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Koordinator Divisi Pendidikan dan Penguatan Jaringan KIARA, Selamet Daroyni, lembaganya menolak pembangunan proyek raksasa itu karena adanya tujuan lain di belakang proyek tanggul raksasa itu. Seperti tujuan untuk melindungi perumahan dan pergudangan swasta, serta kawasan elit. Menurutnya, reklamasi juga berpotensi mengakibatkan terjadinya penggusuran dan kerusakan ekosistem pesisir laut. Sedang kekhawatiran lain adalah hilangnya akses bagi nelayan Jakarta terhadap wilayah lautnya.

"Sepanjang 2010 kegiatan reklamasi sudah menggusur sedikitnya 3500 KK. Dengan rencana giant sea wall yang belum tentu selesaikan problem banjir. Maka ini berpotensi dalam hitungan kami di satu titik saja di kawasan Cilincing ada 7 ribu KK yang akan terusir. Belum di titik-titik lain,” jelasnya saat dihubungi KBR68H, Jum’at (15/2/2013)

Koordinator Divisi Pendidikan dan Penguatan Jaringan KIARA, Selamet Daroyni menambahkan reklamasi juga berdampak negatif karena dapat mengubah bentang alam dan menurunkan daya dukung lingkungan hidup. Hal ini ditandai dengan dengan menurunnya permukaan tanah dan kenaikan muka air laut (rob).

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menilai tanggul laut raksasa merupakan solusi atas permasalahan banjir rob yang kerap kali melanda wilayah Jakarta Utara. Menurut Jokowi, giant sea wall sangat diperlukan di Jakarta karena air laut terus mengalami kenaikan, sedangkan permukaan tanah semakin menurun. Program Giant Sea Wall merupakan ide yang dicetuskan oleh bekas Gubernur DKI Fauzi Bowo.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending