KBR68H, Mojokerto- Penanganan robohnya barak tua di Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Balongrawe, Kedundung, Magersari, Minggu (24/2) yang dilakukan Pemkot Mojokerto dinilai lamban.
Ketua DPRD Kota Mojokerto,Mulyadi,menyatakan pemda terkesan kurang serius menyikapi masalah ini, padahal hampir 29 penghuni kehilangan tempat berteduh. "Harusnya ada bantuan fisik agar rehab bangunan bisa cepat selesai. Bukannya menunggu hingga dana cair,” sesal Mulyadi.
Mulyadi juga menyayangkan minimnya dana yang dikucurkan Pemkot Mojokerto untuk Liposos. “Yang jelas, saat ini liposos butuh bantuan, terutama untuk mendirikan barak dan rumah mini yang layak huni,” Kata Mulyadi dengan nada agak keras.
Dia juga sudah meminta kepada Dinsos agar mencari anggaran bantuan dari pusat dan lebih serius untuk mewujudkan itu. ”Dalam Perubahan APBD nanti, kita juga akan minta Dinsos agar mengalokasikan anggaran yang cukup untuk liposos,"tambahnya.
Barak tua yang roboh di Liposos Balongrawe dipakai untuk menampung keluarga miskin, ada 102 jiwa yang menghuni. Bangunan dari bambu itu buatan tahun 1982 dan sudah lama miring hingga akhirnya ambruk.
Yudho Gutomo, pengelola Liposos mengatakan, ia sudah melaporkan kejadian ini ke petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mojokerto. Karena memang Liposos sudah menjadi milik Pemkot Mojokerto setelah diserahkan Pemprov Jatim tahun 2000 silam.
Sumber: Radio Maja FM Mojokerto
Ketua DPRD: Pemkot Mojokerto Lamban Perbaiki Pondok Sosial yang Ambruk
Penanganan robohnya barak tua di Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Balongrawe, Kedundung, Magersari, Minggu (24/2) yang dilakukan Pemkot Mojokerto dinilai lamban.

NUSANTARA
Rabu, 27 Feb 2013 11:33 WIB


mojokerto, liposos
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai