Kesiapan Pemberlakuan Tiket Elektronik Masih Diragukan

KBR68H, Jakarta - Rencana PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) untuk memberlakukan tiket elektronik (E-Ticketing) pada Maret 2013, bagi relasi Jakarta – Bogor, masih diragukan kalangan pengamat transportasi, salah seorang di antaranya adalah Yayat Supriatna.  Dalam pengamatan Yayat, banyak pintu keluar-masuk peron yang belum selesai pengerjaannya, seperti di Stasiun Bogor,  sementara bulan Maret sudah semakin dekat.
“Pintu keluar-masuk terbilang vital, sebagai satu-satunya akses penumpang untuk naik kereta, dan keluar stasiun,” jelas Yayat yang juga merupakan pengamat tata kota.

Yayat juga mempersoalkan kebijakan tiket elektronik yang berlaku sama (flat), untuk tarif jarak dekat maupun jarak jauh.

“Kalau untuk jarak dekat tarifnya bisa lebih murah, tentu akan semakin menarik banyak orang untuk naik kereta komuter. Tapi kalau tarif berlaku sama, orang menjadi enggan, mending naik angkot, karena tarif Jakarta-Bogor lumayan mahal, terlebih  bagi calon penumpang yang kantongnya pas-pasan,” ujar Yayat.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya PT KCJ akan memberlakukan tiket elektronik pada Maret 2013,  pada 24 stasiun di rute Bogor-Jakarta Kota. Menurut Dirut PT KCJ Tri Handoyo, untuk sementara program tiket elektronik hanya berlaku pada perjalanan KRL Commuter Line, untuk perjalanan KRL Ekonomi masih menggunakan tiket kertas.

Pada tahap pertama, penerapan tiket elektronik hanya berlaku untuk jenis tiket Single Trip atau tiket satu kali perjalanan.  Penerapan tiket elektronik menyeluruh di lintas Jabodetabek direncanakan diberlakukan mulai Mei 2013. Kemudian diikuti dengan pemberlakuan jenis tiket Multi Trip atau tiket isi ulang dengan menggunakan sistem potong saldo untuk setiap perjalanan yang dilakukan.