KBR68H, Jakarta - Tuntutan pemberian otonomi khusus kembali disuarakan kalangan aktivis asal Kalimantan yang bergabung dalam Forum Peduli Banua. Aktivis Forum Peduli Banua Berry Nahdlian Furqon mengatakan tuntutan itu akan dibahas dalam musyawarah masyarakat Kalimantan yang digelar tahun ini. Tuntutan ini muncul lantaran aktivis menilai ada ketidakadilan dalam pembangunan di Pulau Kalimantan. Misalnya, terkait krisis listrik yang sempat menimpa pulau penghasil batubara tersebut.
"Tentu kita menginginkan langkah-langkah dialogis dengan pemerintah pusat. Tapi kalau itu tidak mendapatkan perhatian, tentu saja kita akan melakukan gugatan bersama untuk mendapatkan otonomi khusus wilayah di Kalimantan. Langkah-langkah non formal, kita akan aja duduk bersama, untuk membahas kembali opsi pembangunan di Kalimantan," ujar Berry saat dihubungi KBR68H.
Sebelumnya kalangan aktivis telah menyuarakan sejumlah kesenjangan kebijakan pemerintah pusat di Kalimantan. Salah satunya memprotes diskriminasi listrik dari pemerintah pusat di Kalimantan Selatan. Ini menyusul krisis listrik terjadi di semua provinsi di Kalimantan.
Sekitar 160 desa di provinsi kaya batubara itu tidak mendapat aliran listrik. Selain itu, aliran listrik sering padam bergiliran di hampir seluruh wilayah Kalimantan Selatan. Padahal, Kalimantan Selatan merupakan provinsi penghasil batubara terbesar kedua di Indonesia setelah Kalimantan Timur.
Kalimantan Kembali Minta Otonomi Khusus
KBR68H, Jakarta - Tuntutan pemberian otonomi khusus kembali disuarakan kalangan aktivis asal Kalimantan yang bergabung dalam Forum Peduli Banua.

NUSANTARA
Senin, 11 Feb 2013 08:43 WIB


kalimantan, otonomi khusus
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai