Jelang Pilgub, TGB Minta Kader Demokrat Tidak Terlena

KBR68H,  Mataram - Calon gubernur petahana NTB dari  partai Demokrat TGH M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) meminta agar semua pengurus dan kader partai Demokrat tidak terlena didalam pemilihan gubernur (pilgub) nanti. Sikap terlena karena status petahana serta didukung oleh koalisi yang besar bisa berdampak buruk terhadap hasil pemilukada gubernur.  
 
Hal itu disampaikan TGB dalam kegiatan Silaturahmi Daerah Partai Demokrat NTB yang digelar di Mataram Kamis (7/2). Dalam orasi politiknya, TGB meminta agar semua kader menghindari tiga penyakit sikap yaitu terlena, sombong serta egoisme. Efek domino dari sikap yang terlena membuat mesin partai tidak bergerak.
 
“Boleh kita menggunakan data-data dalam pilgub ini. Memang kami bersama pak Badrul Munir memperoleh suara sah sebanyak 38,84 persen pada pilkada 2008 lalu. Namun tidak boleh kita semua tidak boleh menyandarkan pada angka-angka yang membuat mesin politik tak bergerak” ujarnya.
 
Sementara itu sikap sombong karena menganggap diri paling unggul dari semuanya akan berdampak negatif terhadap parpol. Menurutnya kesombongan adalah akar kerusakan partai. Keputusan untuk berkoalisi dengan parpol-parpol besar dalam pemilukada gubernur NTB 2013 seperti Partai Golkar, PDIP, PPP, PAN, Gerindra dan PKB akan memberi efek yang bagus pada pemerintahan kedepan.
 
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD Partai Demokrat NTB itu mendorong agar para pimpinan partai ditingkat DPD hingga DPC ke bawah agar gemar turun kepada masyarakat. Mereka dilarang berdiam diri di sekretariat partai, namun kegiatan untuk bertemu dengan masyarakat merupakan agenda yang wajib dilakukan.
 
TGB telah melakukan deklarasi bersama pasangannya yang berasal dari Partai Golkar, M Amin di Selong, Lombok Timur Rabu kemarin. Pasangan TGB-Amin didukung oleh 7 parpol besar di NTB dan menguasai sebagian besar kursi di parlemen. Namun TGB meminta kader agar tidak jumawa dengan kekuatan yang dimiliki. Semua kader dan simpatisan diintruksikan agar menghidupkan mesin partai untuk pemenangan pemilukada.