Bagikan:

Impor Dikurangi, Harga Daging di Kalbar Bakal Naik

Ketua Asosiasi Agribisnis Pengusaha Sapi Kalimantan Barat, Bahasan, memperkirakan harga daging di pasaran bisa menembus angka Rp 100 per kilogram, bahkan lebih.

NUSANTARA

Rabu, 13 Feb 2013 18:17 WIB

Author

Radio Volare

Impor Dikurangi, Harga Daging di Kalbar Bakal Naik

harga daging, kalbar

Ketua Asosiasi Agribisnis Pengusaha Sapi Kalimantan Barat, Bahasan, memperkirakan harga daging di pasaran bisa menembus angka Rp 100 per kilogram, bahkan lebih.

Harga tinggi bisa berlaku jika pemerintah pusat dengan kuota daging beku atau impornya dikurangi. Jika tahun 2009 sampai 2010 jumlah kuota daging beku atau impor mencapai 100 ribu ton per tahun, kini untuk tahun 2013 dikurangi hingga hanya mencapai 32 ribu ton.

Pengurangan inilah yang dapat memicu harga daging di Kalbar dan seluruh Indonesia jika pemerintah pusat tetap mengurangi jatah impor daging beku tersebut. 

Selama ini, pemerintah menghitung atau berasumsi jutaan sapi yang berhasil diternakan bisa memicu swasembada sapi. Padahal jumlah sapi yang ada di seluruh Indonesia tidak bisa menjadi patokan bahwa swasembada sapi bisa tercapai, mengingat para peternak sapi Indonesia umumnya merupakan peternak tradisional.

Pemerintah harusnya, tambah Bahasan, mampu mengukur kebutuhan daging sapi kalbar dengan rencana pengurangan kuota impor sapi oleh pemerintah pusat tersebut.  Itu akan bisa mempengaruhi harga daging lokal di pasaran dan dipastikan tidak ada lonjakan harga daging tinggi seperti yang terjadi sekarang ini.

Jika pemerintah tidak bisa mengukur dampak pengurangan atau tetap saja mengurangi koata daging impor, otomatis akan ada banjir daging beku, terutama dari luar di pasaran lokal yang akan mempengaruhi jumlah pasokan daging lokal.

Sumber: Radio Volare Pontianak

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending