KBR68H, Jombang – Petani Jombang, Jawa Timur, lebih memilih menjual hasil panennya ke tengkulak dari pada ke perum bulog. Harga Pokok Penjualan (HPP) Bulog saat ini lebih rendah jika dibandingkan dengan harga di tengkulak atau di pasaran.
Salah satu ketua kelompok tani, Muhamad Syifa, mengatakan, jika dijual ke Bulog ia akan merugi sampai Rp. 500/kilogram. Saat ini, HPP Bulog berkisar Rp. 4200 per kilogramnya, sedangkan harga di pasar lokal mencapai Rp. 4600.
"Kalau bagi petani sekarang ini lebih senang menjual ke lokal soalnya dolog kan harganya murah, mahal lokal daripada ke dolog, ke pemerintah itu. HPPnya kan tetep seperti tahun kemarin, sekarang dolog itu kan Rp. 4200 kalau pasar luar kan lebih mahal Rp. 4600. Beras biasa itu IR 64 dan Ciherang," ungkap Syifa saat ditemui KBR68H.
Selain itu, sebagian petani juga lebih memilih menyimpan hasil panen mereka di rumah dan tidak tergesa-gesa menjualnya. Itu sebagai salah satu bentuk protes petani terkait rendahnya HPP Bulog. Petani berharap, pemerintah segera menaikkan HPP agar gabah petani bisa diserap Bulog.
HPP Rendah, Petani Jombang Jual Hasil Panen ke Tengkulak
Petani Jombang, Jawa Timur, lebih memilih menjual hasil panennya ke tengkulak dari pada ke perum bulog. Harga Pokok Penjualan (HPP) Bulog saat ini lebih rendah jika dibandingkan dengan harga di tengkulak atau di pasaran.

NUSANTARA
Jumat, 08 Feb 2013 11:33 WIB


petani, jombang, tengkulak
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai