Harga Gas Elpiji 3 kilogram di Rembang Terus Naik

KBR68H, Rembang- Harga gas elpiji isi 3 kilogram terus melambung di wilayah kecamatan Pamotan, Rembang, Jawa Tengah. Harga per hari inisudah menembus Rp 16 ribu atau naik seribu dibandingkan sebelumnya. Kondisi tersebut diduga lantaran pasokan ke pengecer semakin menipis.

Warsinah, seorang ibu rumah tangga warga Desa Tulung Kecamatan Pamotan mengatakan sama sekali tak punya kayu bakar, sehingga gas elpiji 3 kilogram menjadi andalan untuk sarana memasak. Ia berharap kepada pemerintah benar benar menjamin kelancaran gas elpiji, supaya tidak menyusahkan masyarakat.

Hal yang sama juga menimpa sejumlah pengecer di Lasem. Mereka kehabisan stok gas elpiji. Berulang kali warga yang sudah menjadi pelanggan menanyakan waktu pasokan kembali normal. Muncul kekhawatiran kalau semakin tersendat, harga gas elpiji akan terus meroket.

Kepala Bidang Migas dan Energi, Dinas ESDM Kabupaten Rembang Imam Teguh Susatyo mengakui, permintaan gas elpiji ukuran 3 kilogram memang bertambah. Karena disebabkan dua faktor utama, yakni hari libur nasional dan cuti bersama, serta cuaca hujan tahun 2013.

Menurutnya warga pemakai kayu bakar, begitu musim penghujan, akan merasakan kesulitan memperoleh kayu. Akhirnya belakangan memilih beralih sementara ke gas elpiji.

Imam menambahkan selama tahun 2012 lalu, penggunaan tabung gas elpiji 3 kilogram di kabupaten Rembang, mencapai 3.012.605 tabung. Pihaknya mengusulkan ada tambahan 10 persen tahun ini atau berubah menjadi 3.313.866 tabung, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.

Soal tanda tanda kelangkaan, Dinas ESDM belum memperoleh gambaran pemetaan wilayah yang pasti. Namun menurutnya belum perlu diadakan operasi pasar. Bisa jadi distribusi kurang merata, bukan karena kekosongan barang. Maka sekarang lima agen yang bertanggung jawab dalam pendistribusian, didorong cepat turun ke lapangan.
 
Sumber: Radio R2B Rembang