KBR68H, Waingapu - Lembaga PBB untuk anak-anak, UNICEF mengingatkan bahaya penyakit gondok dan pembentukan otak yang tidak sempurna untuk warga di Sumba timur, NTT. Pasalnya, menurut konsultan UNICEF, Sunawang Rahardjo, warga di sana dinilai kurang mengkonsumsi garam beryodium. Sebanyak 75 persen dari mereka tidak mengkonsumsi garam jenis ini.
"Secara umum yodium itu sangat diperlukan pada waktu pertumbuhan janin, pada waktu itu terjadi pertumbuhan otak dan susunan saraf dan itu sangat diperlukan zat yodium untuk konstruksi sel sel yang ada, pada waktu ibu hamil bilamana tidak mencukupi yodium mengakibatkan konstruksi susunan saraf tidak lengkap, contohnya otak menjadi selnya sedikit, timbangan rendah," ujarnya.
Sunawang Rahardjo mengatakan, konstruksi otak yang tidak sempurna saat anak di kandungan akan mengakibatkan kerusakan otak dan menurunkan tingkat kecerdasan anak. Saat ini UNICEF dan Pemda Sumba Timur bekerja sama melakukan yodinisasi pada semua garam yang diproduksi dan dijual di sana. Untuk memastikan garam yang di jual di Sumba Timur beryodium, Pemda dan instansi terkait memeriksa berkala di sentra produksi dan penjual garam di Pasar Waingapu.
Hanya 25 Persen Warga Sumba Timur Konsumsi Garam Beryodium
Lembaga PBB untuk anak-anak, UNICEF mengingatkan bahaya penyakit gondok dan pembentukan otak yang tidak sempurna untuk warga di Sumba timur, NTT. Pasalnya, menurut konsultan UNICEF, Sunawang Rahardjo, warga di sana dinilai kurang mengkonsumsi garam beryod

NUSANTARA
Jumat, 01 Feb 2013 12:43 WIB


garam yodium, NTT, unicef
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai