Bagikan:

Dinas Pendidikan Jambi Larang Segala Pungutan Jelang UN

Tahun ini Dinas Pendidikan Jambi menargetikan angka kelulusan sekolah 100 persen. Untuk mencapai target tersebut, sekolah di Jambi memberikan tambahan pelajaran ekstra untuk siswa jelang Ujian Nasional.

NUSANTARA

Rabu, 27 Feb 2013 13:47 WIB

Dinas Pendidikan Jambi Larang Segala Pungutan Jelang UN

UN, Jambi

KBR68H, Jambi- Tahun ini Dinas Pendidikan Jambi menargetikan angka kelulusan sekolah 100 persen. Untuk mencapai target tersebut, sekolah di Jambi memberikan tambahan pelajaran ekstra untuk siswa jelang Ujian Nasional. Meski demikian, Dinas Pendidikan (Disdik) Jambi melarang adanya pungutan untuk tambahan pelajaran tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Jambi, Rifa’i menyatakan sudah ada anggaran untuk sekolah untuk biaya les tambahan, sehingga tidak ada alasan untuk melakukan pungutan.

“Kalau les, kita usahakan les. Tetapi kendalanya, kita tidak boleh memungut biaya les, gitu. Les itu boleh, tapi jangan sampai gara-gara les, memungut biaya, [maka] timbul masalah baru. Dana les itu sudah ada dari Dinas Kota [Jambi], walaupun tidak banyak, tapi cukuplah dana itu,” terangnya M. Rifa’i

Jika masih terdapat pungutan tersebut, maka dari Dinas Pendidikan akan memberikan sanksi kepada sekolah.

“Ya sekarang [gini saja], ada juga beberapa laporan. Begitu dapat laporan, misal laporan pagi, kita langsung turunkan, ya guru yang bersangkutan dengan pengawasnya, kalau [itu] betul-betul ada laporan guru sekolah menarik pungutan,"jelasnya.

“Banyak ‘tuh [kita] dapat laporan. Kadang-kadang guru itu, tanpa sepengetahuan kepala sekolah. Kadang-kadang guru kelas 6, mata pelajaran ini, memberitahukan kepada siswa, ‘les di rumah saya saja’, gitu. Terus kami cek kepada pihak sekolahnya, gak ada. Berarti, gurunya tidak berkoordinasi dengan kepala sekolahnya. Pada prinsipnya, kita setuju dengan les [untuk persiapan UAN], tapi jangan ada pungutan-pungutan,”paparnya.
 
 
Sumber: Radio Jambi FM

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending