KBR68H, Jakarta - Penyerangan kelompok bersenjata di Puncak Jaya, Papua dinilai sebagai bentuk protes terhadap TNI yang kerap mengusik warga di sana. Staf Penasehat Dewan Adat Papua, Markus Haluk mengatakan, patroli TNI di kawasan Kelompok Goliath Tabuni membuat warga setempat ketakutan.
"Dalam sejumlah kesempatan itu sering anggota TNI melakukan patroli. Atau pun anggota polisi atau Brimob. Sehingga tindakan mereka seringkali masuk sampai dengan markas di mana pimpinan OPM berada. Atau sering juga mengganggu masyarakat. Nah di situ sering terjadi kontak senjata. Tapi kejadian yang sekarang ini saya belum bisa pastikan apakah mereka lakukan patroli atau sedang ada di pos masing masing lalu terjadi penyerangan. Atau mereka yang melakukan penyerangan di pihak TPM. Ini saya belum bisa pastikan karena komunikasinya, jaringan agak terganggu," kata Markus Haluk kepada KBR68H.
Staf Penasehat Dewan Adat Papua, Markus Haluk menambahkan, sejak awal tahun terjadi penambahan pasukan TNI/Polri di Puncak Jaya. Mereka berasal dipindahkan dari Wamena, Timika, dan Nabire.
Sebelumnya, delapan anggota TNI tewas dalam serangan bersenjata di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Mereka diserang dalam dua tempat terpisah. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan menduga pelaku penyerangan dilakukan kelompok bersenjata Goliath Tabuni dan Murib.
Dewan Adat: Kekerasan di Puncak Jaya Bentuk Protes Terhadap TNI
KBR68H, Jakarta - Penyerangan kelompok bersenjata di Puncak Jaya, Papua dinilai sebagai bentuk protes terhadap TNI yang kerap mengusik warga di sana.

NUSANTARA
Kamis, 21 Feb 2013 22:17 WIB


Kekerasan, Papua, Penembakan, OPM
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai