Demo Keringanan SPP, Mahasiswa IAIN Semarang Bentrok

KBR68H, Semarang - Unjuk rasa ratusan mahasiswa IAIN Walisongo Semarang menuntut keringanan pembayaran biaya kuliah berakhir ricuh. Mahasiswa yang marah nekat menerobos masuk ruang rektor, mendobrak dan memecah kaca pintu rektor, bahkan membakar poster hingga merusak meja kursi dalam ruangan.

Koordinator aksi Munji mengatakan, kemarahan mahasiswa ini dipicu sikap rektor yang tidak toleran kepada ratusan mahasiswa. Awalnya mahasiswa menuntut agar pihak kampus memberikan toleransi waktu pembayaran registrasi.

Namun rektor tetap menolak registrasi 700 mahasiswa. Penolakan berlaku pada semua mahasiswa yang membayar tidak tepat waktu, yaitu tanggal 13 Februari. Ratusan mahasiswa itu pun dihitung cuti.

“Saya terancam tidak dapat mengikuti wisuda gara-gara keputusan yang sebelah pihak. Sudah laksanakan loby, tapi rektor tetap bersikukuh pada keputusannya. Ingin menjaga nama baiknya tapi mahasiswa yang jadi korban. Padahal mahasiswa adalah bisnisnya kampus jika tidak ada mahasiswa, kampus mau mengelola apa?”ujarnya.

Aksi makin memanas ketika Rektor yang dijanjikan menemui mahasiswa tidak segera muncul. Pihak kampus mengatakan Rektor sedang menghadiri acara diluar. Emosi mahasiswa kembali memuncak dan kembali merusak fasilitas kampus. Mereka mengancam akan melakukan aksi dengan menurunkan massa yang lebih banyak jika pihak kampus tidak mau bertemu dengan mahasiswa.

Menanggapi hal itu, Humas IAIN Walisongo Semarang, Sirojudin Munir mengatakan hal yang dilakukan kampus, dimaksudkan untuk menegakkan disiplin dalam pembayaran registrasi. Selain itu pihaknya juga hanya ingin menegakkan aturan yang ada yang merupakan aturan standar. Karena desakan mahasiswa, keputusan sementara pihak kampus memberi toleransi pembayaran 1 hari terhitung sampai Selasa besok.