Bagikan:

Cegah Abrasi, Warga Rembang Tanam Cemara Laut

Abrasi di pesisir pantai Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, Rembang makin parah. Erosi telah menyebabkan hilangnya Pulau Marongan. Dulu pulau itu memiliki luas 6 hektar, namun menyusut karena faktor alam dan pencurian terumbu karang. Kini, pulau itu bena

NUSANTARA

Rabu, 20 Feb 2013 10:05 WIB

Cegah Abrasi, Warga Rembang Tanam Cemara Laut

abrasi, rembang, pulau hilang

Abrasi di pesisir pantai Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, Rembang makin parah. Erosi telah menyebabkan hilangnya Pulau Marongan. Dulu pulau itu memiliki luas 6 hektar, namun menyusut karena faktor alam dan pencurian terumbu karang. Kini, pulau itu benar-benar hilang, hanya menyisakan gundukan pasir ketika ombak surut.

Untuk mencegah abrasi makin meluas, sejumlah kalangan tergerak untuk menambah jumlah tanaman yang berfungsi sebagai pemecah gelombang. Aparat kepolisian, TNI, pelajar, masyarakat dan aktivis pecinta lingkungan turun ke pinggir pantai, antara dusun Wates sampai dusun Ngelak desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori.

Warga dusun Wates desa Tasikharjo, Supi’in mengatakan, setelah Pulau Marongan hilang, gelombang laut semakin deras menghujam ke kawasan tambak. Kalau dibiarkan, gerusan tanah akan mendekati permukiman penduduk. Ia mendukung penuh penanaman 5 ribu batang cemara laut dan 10 ribuan bakau ini.

Kepala Desa Tasikharjo Kec. Kaliori, Sutono mengakui perawatan tanaman lebih sulit, dibandingkan menanam. Bibit yang masih kecil, biasanya rentan terhadap serangan lumut. Selain itu pada periode bulan April – Juni mendatang, daerahnya akan menjadi pusat kiriman sampah hanyut, karena ombak musim timuran. Ia berharap nelayan yang bersandar di Pelabuhan Tasikagung Rembang jangan membuang sampah sembarangan. Begitu sampah memenuhi pinggir pesisir, tanaman bakau dan cemara laut rawan mati.

Sumber: Radio R2B Rembang 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending