Bagikan:

BTDC Belum Selesaikan Studi Dampak Ekonomi Mandalika Resort

Kawasan Mandalika Resort di Lombok Tengah (Loteng) akan disulap menjadi destinasi wisata kelas dunia. Namun pengembangan kawasan wisata yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Bali (BTDC) itu masih menuai beragam kendala. Meski demikian, ada beberap

NUSANTARA

Rabu, 06 Feb 2013 19:03 WIB

BTDC Belum Selesaikan Studi Dampak Ekonomi Mandalika Resort

Mandalika Resort

KBR68H, Lombok - Kawasan Mandalika Resort di Lombok Tengah (Loteng) akan disulap menjadi destinasi wisata kelas dunia. Namun pengembangan kawasan wisata yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Bali (BTDC) itu masih menuai beragam kendala. Meski demikian, ada beberapa perkembangan penting telah telah diselesaian.

Divisi Pengembangan PT BTDC Untung Darma Gunadi saat berdialog dengan Bupati Loteng dan pansus Mandalika Resort Selasa mengatakan, pihaknya sudah memenuhi dokumen Kawasan Ekonomi Ekslusif (KEK). Dokumen tersebut akan menjadi syarat kawasan Mandalika bisa menjadi KEK bidang pariwisata sesuai dengan program MP3EI koridor V.
 
Namun demikian, ada syarat penting yang belum diselesaikan yakni studi dampak ekonomi dalam jangka waktu 30 tahun. Beberapa pekerjaan dasar yang belum rampung itu akan segera diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Menurutnya, dokumen KEK akan diserahkan bulan Februari ini pada saat sidang kabinet di Jakarta.
 
Untung menegaskan, BTDC akan membangun kawasan perhotelan tahap pertama pada lahan yang relatif bersih dari sengketa tanah. Untuk itu hotel pertama kali akan dibangun di kawasan Tanjung An.”Lahan disana paling sedikit yang terkait dengan masalah tanah. Namun masih saja ada sekidit masalah yang harus diselesaikan,” ujarnya.
 
Ia yakin dengan adanya tim gabungan yang dibuat oleh Pemprov NTB untuk mempercepat pembangunan Mandalika Resort akan memuluskan rencana pembangunan kawasan hotel disana. Investor yang akan membangun hotel di Tanjung An adalah MNC Land, yang juga berencana membangun hotel bintang 5 mulai tahun ini.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending