Banjir yang melanda enam desa di wilayah Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina) beberapa hari lalu akibat pembukaan lahan baru di hulu sungai Rantopuran. Namun hingga Pemkab Madina kurang serius menghentikan penggundulan hutan di hulu sungai.
“Berdasarkan laporan, khususnya masyarakat yang terkena dampak banjir diakui akibat adanya perambahan hutan atau pun penebangan kayu di hulu sungai Rantopuran,” sebut Camat Panyabungan, Hapizsuddin.
Hapizsuddin mengatakan, pihaknya akan bermusyawarah dengan masyarakat Sopo Batu agar menghentikan penebangan kayu serta penjualan tanah kepada pihak-pihak yang akan membuka lahan perkebunan di hulu sungai.
Salah seorang masyarakat Manyabar, Ali Nasution, mengatakan bila Pemkab Madina tidak segera menghentikan pembukaan lahan perkebunan baru di hulu sungai Rantopuran, maka persoalan banjir di Kecamatan Panyabungan tidak akan selesai.
Banjir bandang melanda 6 desa di wilayah Kecamatan Panyabungan akibat meluapnya sungai Rantopuran. Peristiwa itu menghanyutkan puluhan rumah warga serta merusak sejumlah fasilitas.
Sumber: Radio Star News
Banjir Mandailing Natal Akibat Perambahan Hutan di Hulu Sungai
Banjir yang melanda enam desa di wilayah Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina) beberapa hari lalu akibat pembukaan lahan baru di hulu sungai Rantopuran. Namun hingga Pemkab Madina kurang serius menghentikan penggundulan hutan di hulu sungai.

NUSANTARA
Selasa, 19 Feb 2013 15:33 WIB


banjir, mandailing natal, sumatera utara
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai