Banjir dan Longsor Masih Ancam Sumut

KBR68H, Medan- Masyarakat Sumatera Utara, khususnya yang berada di wilayah Pantai Barat agar mewaspadai terjadinya banjir dan tanah longsor. Pasalnya, curah hujan di sepanjang Februari hingga awal Maret 2013 cukup tinggi mengguyur wilayah Sumut.

“Tingginya curah hujan yang terjadi saat ini, menyebabkan terjadinya banjir dan longsor di beberapa wilayah, khususnya di Pantai Barat,” sebut Kepala Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I, Hendra Swarta, Rabu (27/2).

Hendra menyebutkan, beberapa kawasan di Pantai Barat yang selalu dilanda banjir yakni, Tanjung Balai, Sibolga, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal hingga Nias.

“Kemarin, Tanjung Balai dilanda banjir. Itu dikarenakan tingginya intensitas curah hujan di kawasan itu. Sama halnya dengan kawasan pegunungan seperti Karo dan kawasan dekat perbukitan, tingginya curah hujan membuat wilayah tersebut longsor,” ungkapnya.

Kendati demikian, sebut Hendra, banjir yang akan terjadi di beberapa kawasan di Sumut itu tidak separah banjir di Jakarta. “Bisa saja dalam satu tahun hujan terus menerus di wilayah itu. Yang jelas, musim kemarau dan musim hujannya tidak jelas di wilayah Pantai Barat itu,” ujarnya.

Begitu juga dengan kawasan Pantai Timur, sambung Hendra, potensi datangnya banjir kiriman masih sangat besar, namun tidak separah di kawasan Pantai Barat.

Potensi banjir, tambah Hendra, juga tidak hanya terjadi di sepanjang Februari karena akan kembali terjadi pada Mei mendatang. “Potensi banjir di kawasan Pantai Barat dan banjir kiriman di Pantai Timur akan berhenti di pertengahan Maret, dan curah hujan yang tinggi diprediksi akan kembali terjadi pada Mei mendatang. “Jadi, istirahat hujannya cuma sebentar,” terangnya.

Sedangkan untuk Kota Medan sendiri, lanjut Hendra, memiliki keistimewaan sendiri, kendati terjadi kemarau kemungkinan turun hujan masih ada. “Jadi, kecil kemungkinan terjadi banjir di Februari ini. Kalaupun ada, banjir yang terjadi di Kota Medan hanyalah banjir kiriman, itupun hanya terjadi di kawasan bantaran sungai,” katanya.

Karenanya, tambah Hendra, pihaknya menghimbau agar masyarakat Kota Medan yang tinggal di bantaran sungai untuk mewaspadai datangnya banjir kiriman itu itu.

Sumber: Star News Radio