KBR68H, Malang - LSM Malang Corruption Watch melaporkan kasus hilangnya baliho atau papan informasi pendidikan politik ke pemerintah daerah. Baliho tersebut berisi ajakan agar warga tidak memilih calon walikota yang busuk.
Koordinator Pemantau Pilkada dari Malang Corruption Watch Hayyik Ali mengatakan baliho tersebut hilang pada hari Minggu lalu. Kasus itu sudah dilaporkan ke Dinas Perizinan, Dinas Pendapatan Daerah serta Satuan Polisi Pamong Praja. Namun pelaporan baliho itu tidak ditanggapi dengan baik.
“Tapikan kasus semacam ini bisa dijadikan masukan untuk di perda, hukum administrasi Negara harus diatur sehingga antara kewajiban yang dibayarkan oleh masyarakat harus seimbang dengan hak yang didapatkan juga hak pengamanan terhadap hak public itu,“ jelas Hayyik Ali.
LSM pemantau korupsi Malang MCW juga sudah melaporkan hilangnya baliho itu ke Kepolisian Malang. Namun kepolisian menolak memproses kasus itu dengan alasan tulisan di baliho berbeda dengan surat dari Dinas Perizinan.
Baliho tersebut bertuliskan Jangan Pilih Calon Walikota Busuk. Baliho itu dipasang di jalan Sukarno Hatta, sebagai media pendidikan politik pada warga Malang menjelang pemilihan walikota Mei mendatang.
Baliho Anti Walikota Busuk di Malang Hilang
LSM Malang Corruption Watch melaporkan kasus hilangnya baliho atau papan informasi pendidikan politik ke pemerintah daerah. Baliho tersebut berisi ajakan agar warga tidak memilih calon walikota yang busuk.

NUSANTARA
Selasa, 19 Feb 2013 15:46 WIB


Baliho Anti Walikota Busuk, Malang
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai