KBR68H, Denpasar - Asosiasi Sopir Angkutan Pariwisata Freelance (ASAPF) menolak penggunaan mobil listrik sebagai alat transportasi delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bali. Sebelumnya, Pemerintah berencana menggulirkan mobil listrik sebagai alat transportasi delegasi KTT APEC. Ketua ASAPF Bali, Wayan Suata mengatakan, penggunaan mobil listrik tersebut akan membuat pendapatan sopir angkutan pariwisata di Bali berkurang. Selain itu, kata dia, ASAPF Bali menilai pengoprasian mobil listrik hanya akan menambah kemacetan di Bali.
“Memang Bali kurang mobil? Saya rasa mobil apapun dicari di Bali siap, Alphard Limousine sudah banyak di Bali, apa pun alasannya paling tidak kita melihat kondisi masyarakat Bali biar bisa menikmati kue pariwisata, kenapa harus datangkan dari luar Bali? Bali yang sudah macet tambah mobil dari Jakarta akan lebih macet lagi,” papar Wayan Suata.
Sebelumnya Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pemerintah berencana untuk menyiapkan mobil listrik untuk operasional KTT APEC. Mobil listrik tersebut rencananya akan menjadi alat transportasi bagi para delegasi KTT APEC, kecuali kepala negara. Pertemuan internasional ini, berlangsung Oktober mendatang.
Asosiasi Sopir Tolak Mobil Listrik untuk KTT Apec Bali
Asosiasi Sopir Angkutan Pariwisata Freelance (ASAPF) menolak penggunaan mobil listrik sebagai alat transportasi delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bali.

NUSANTARA
Sabtu, 02 Feb 2013 21:17 WIB


KTT Apec, Mobil listrik
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai