Bagikan:

Angka Kelahiran di Kaltim Masih Tinggi

Angka kelahiran atau Total Fertelity Rate (TFR) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dinilai masih tinggi, yakni 2,8 persen hal itu berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012.

NUSANTARA

Rabu, 13 Feb 2013 19:26 WIB

Angka Kelahiran di Kaltim Masih Tinggi

angka, kelahiran, kalimantan timur

Angka kelahiran  atau  Total Fertelity  Rate (TFR) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dinilai masih tinggi, yakni 2,8 persen hal itu berdasarkan hasil  Survei Demografi  dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Rini Retno Sukesi, mengatakan keberhasil program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) salah satunya ditunjukan adanya penurunan TFR, karena meningkatnya kesertaan masyarakat ber KB.

Guna merealisasikan penurunan angka TFR  maka jumlah peserta KB aktif  di Kaltim paling tidak  sebanyak 396.520 peserta. Selain itu adanya penurunan Pasangan Usia Subur (PUS) semula 8,6 persen  menjadi 5,7 persen.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Jufri Yasin menjelaskan pada 2012-2014 Target TFR di Kaltim 2,3 persen, namun pada tahun 2014 diupayakan mengalami penurunan sesuai target.

Ia mengatakan,  jika melihat hasil SDKI 2012 maka BKKBN dan SKPD KB di kabupaten dan kota harus masih bekerja keras lagi dalam menghadapi tantangan untuk meyakinkan masyarakat bahwa program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) mempunyai dampak yang sangat kompleks terhadap kesejahteraan masyarakat.

Dikemukakannya selama ini jajaran BKKBN dan SKPD KB yang ada di daerah sudah merasa bekerja maksimal dengan semangat yang tinggi, namun hasilnya belum seperti yang diharapkan. Angka TFR masih 2,8, angka pemakaian kontrasepsi (CPR ) masih 60,1 persen, dan keinginan warga yang ingin ber KB namun belum terlayani (unmet need) 8,6 persen.

Menurutnya kenaikan TFR memang menjadi catatan merah bagi kinerja BKKBN, tetapi  berdasarkan identifikasi  bahwa ada beberapa isu starategis yang perlu mendapatkan dukungan dari Kepala daerah, Gubernur, Bupati dan Walikota  serta  komitmen seluruh stake holder.

Sumber: Suara Samarinda 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending