KBR68H, Rembang – Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Rembang belum mampu menggelar tes urine untuk mendeteksi penggunaan narkotika dan obat obatan berbahaya di tengah masyarakat, termasuk kalangan pegawai negeri sipil dan anggota DPRD. Ketua Pelaksana Harian BNK Rembang, Kartono menjelaskan harga untuk membeli peralatan tes urine mahal, apalagi tingkat efektifitasnya belum sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Kartono sejauh ini Badan Narkotika Kabupaten hanya fokus memberikan penyuluhan tentang bahaya penggunaan Narkoba, terutama kepada para pelajar sekolah dan penghuni kafe karaoke. Kafe menjadi sasaran BNK karena aktivitas kehidupan malam diduga rentan menjadi sasaran pengedar Narkoba.
BNK Rembang pada 2013 memperoleh kucuran dana dari APBD II sebesar Rp 50 juta. Anggaran ini juga akan banyak digunakan untuk sosialisasi bahaya Narkoba.
Sekretaris Daerah Rembang, Hamzah Fathoni mengklaim pegawai negeri sipil di Rembang yang berjumlah 9 ribuan orang masih bersih dari pengaruh Narkoba.
Hal senada diungkapkan Ketua Dewan Kehormatan DPRD Rembang, Gunasih. Ia meyakini anggota dewan tidak ada yang kecanduan Narkoba, terlihat dari aktivitas keseharian, kondisi keuangan dan pengamatan melalui lembaga dewan kehormatan. Gunasih menegaskan pihaknya siap menjalani tes urine kapanpun.
Sumber: http://radior2b.com/2013/02/01/dua-institusi-meyakini-bersih/
Alat Mahal, Badan Narkotika Rembang Belum Layani Tes Urine
Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Rembang belum mampu menggelar tes urine untuk mendeteksi penggunaan narkotika dan obat obatan berbahaya di tengah masyarakat, termasuk kalangan pegawai negeri sipil dan anggota DPRD

NUSANTARA
Jumat, 01 Feb 2013 17:50 WIB


tes urine, Badan Narkotika Rembang
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai