Bagikan:

Ada Pemalsuan Dokumen Dukungan di Pilkada Bali

LSM pemantau korupsi Bali Corruption Wacth (BCW) menduga adanya pemalsuan dokumen dukungan oleh calon gubernur dan calon wakil gubernur. Pemalsuan dokumen itu untuk syarat kelengkapan peserta calon kepala daerah dalam ajang Pilkada Gubernur di Bali.

NUSANTARA

Kamis, 14 Feb 2013 20:44 WIB

Author

Muliartha

Ada Pemalsuan Dokumen Dukungan di Pilkada Bali

pilkada, bali

KBR68H, Denpasar - LSM pemantau korupsi Bali Corruption Wacth (BCW) menduga adanya pemalsuan dokumen dukungan oleh calon gubernur dan calon wakil gubernur. Pemalsuan dokumen itu untuk syarat kelengkapan peserta calon kepala daerah dalam ajang Pilkada Gubernur di Bali.

Dugaan pemalsuan ini diketahui menyusul adanya dukungan ganda oleh tiga partai. Diantaranya Pakar Pangan, PKPB dan Gerindra. Ketiga partai diketahui tak hanya memberikan dukungan kepada pasangan calon Made mangku Pastika- Ketut Sudikerta, tapi juga memberikan dukungan pada paket pasangan calon I Gede Winasa-I Putu Sudiartana. Ketua BCW Putu Wiratha Dwikora mendesak KPU dan Panwaslu Bali segera menyelidiki kasus dukungan ganda ini.

“Ini harus diproses secara hukum menggunakan surat palsu, timnya dan calonnya juga harus di periksa dulu, siapa sebenarnya yang bertanggungjawab, mungkin calonnya tidak tahu tentang masalah itu, tapi kita harus lihat kontruksi hukumnya, apakah dia kena pasal 55 atau dia langsung sebagai aktornya atau timnya yang menjadi aktornya menipu misalnya,” jelas Putu Wiratha Dwikora

Ketua BCW Putu Wiratha Dwikora menambahkan tidak menutup kemungkinan juga paket pasangan calon I Gede Winasa-I Putu Sudiartana yang mengaku di dukung 28 partai gurem hanya melakukan manuver politik. Apalagi PKPB dan Gerinda telah melakukan klarifikasi dan menyatakan tidak pernah memberikan dukungan kepada paket pasangan calon I Gede Winasa-I Putu Sudiartana.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending