KBR, Solo - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo baru memiliki satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Padahal, idealnya harus ada 40 dapur SPPG supaya bisa menjangkau seluruh sekolah di Solo.
Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Solo Dian Rineta mengatakan tengah mengkalkulasi kebutuhan SPPG untuk makan bergizi bagi ratusan ribu siswa di wilayahnya.
"Kan satu SPPG itu rentangnya kalau berdasarkan informasi dari laporan saat kami rapat bersama dengan pimpinan bahwa satu SPPG itu antara 2.000-3.000 pak radius 3 kilometer. Artinya kalau kita punya 55 kilometer persegi, mungkin di antara 40 titik ya mestinya untuk menjamin kehangatan makanan, ketepatan waktu dimakan," kata Dian di Solo, Selasa (14/1/2025).
"Itu mestinya sudah dihitung oleh Badan Gizi Nasional," tekannya.
Saat ini baru satu SPPG yang siap menggelar MBG di Solo. Dapur SPPG itu hanya mampu melayani tujuh sekolah dengan total 2.787 siswa.
Solo baru memulai program makan bergizi pada Senin (13/1/2025) atau sepekan setelah kick-off nasional.
Mundurnya jadwal makan bergizi disebabkan belum adanya petunjuk teknis dan koordinasi dari pemerintah pusat. Hal ini diungkap Sekda Pemkot Solo Budi Murtono.
"Sampai sekarang belum mendapatkan informasi terkait pelaksanaan MBG. Makanya hari ini (Senin, red) kami akan coba koordinasi dengan dinas dan SPPG itu mana, kami harus berkoordinasi untuk sasarannya, itu juga belum tahu," ujar Budi di Balai kota Solo, Senin (6/1/2025).
Baca juga: