Bagikan:

Sapi Bergejala PMK Nekat Dijual, 2 Pasar Hewan di Rembang Ditutup

Ada laporan ternak sapi dengan gejala PMK disuruh putar balik, namun tetap nekat masuk pasar hewan.

NUSANTARA

Sabtu, 25 Jan 2025 12:45 WIB

Author

Musyafa

Wabah PMK di Kediri

Pedagang membawa hewan ternak sapinya yang akan dijual di Pasar Sapi Kalioso, Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (7/1/2025). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nug

KBR, Rembang - Dua pasar hewan di Kabupaten Rembang ditutup sementara untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) makin meluas.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Rembang Mahfudz menyebut, dua pasar hewan tersebut yakni Pasar Hewan Kragan dan Pasar Hewan Pamotan.

Pasar Hewan Kragan mulai tutup 1 Februari 2025, sedangkan Pasar Hewan Pamotan tutup sehari setelahnya.

"Kalau ada informasi tutup per tanggal 22 Januari, sudah kami revisi waktunya, untuk memberikan kesempatan sosialisasi kepada pedagang di luar daerah. Jadi Sabtu dan Selasa besok masih buka. Pedagang ternak mohon menyesuaikan, karena ini untuk kebaikan kita bersama ke depan," terangnya di Rembang, Jumat (24/1/2025).

Masa penutupan akan berlangsung selama 4 pekan atau 4 pasaran, sambil melihat situasi perkembangan penularan PMK.

Mahfudz mengatakan penutupan sementara ditempuh setelah menerima rekomendasi dari Dinas Pertanian dan Pangan. Dia mengaku menerima laporan ada ternak sapi dengan gejala PMK disuruh putar balik, namun tetap nekat masuk pasar hewan.

"Mereka disuruh pulang itu tidak mau, karena alasannya sudah jauh-jauh datang. Sehingga langkah yang kami ambil dari rekomendasi Dintanpan akhirnya melakukan penutupan sementara," imbuh Mahfudz.

Untuk memastikan kebijakan ini berjalan lancar, instansinya menggandeng Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) setempat.

Langkah ini meliputi pengawasan agar tidak ada transaksi jual beli di pasar yang ditutup, serta penyegelan pintu masuk pasar hewan.

Pasar hewan akan dibuka kembali setelah ada evaluasi.

"Satu bulan saya kira cukup untuk kita lakukan evaluasi," pungkasnya.

Baca juga:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending