KBR, Jombang- Pencarian korban longsor di Dusun Banturejo Desa Sambirejo, Wonosalam, Jombang, Jawa Timur, dilanjutkan, Jumat, 24 Januari 2025.
Pada hari kedua ini, petugas kembali mengeruk material longsor di lereng Gunung Anjasmoro itu untuk menemukan satu korban yang masih terjebak bernama Ducha Ismail (62).
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Jombang, Wiku F Diaz mengungkap kendalanya di hari kedua. Yakni ketebalan material longsor hingga lebih dari lima meter. Lalu, lokasi kejadian sulit dijangkau karena berada di jalan desa yang sempit. Kondisi tersebut membuat alat berat sulit masuk lokasi.
"Pertama evaluasi kemarin, area yang sangat sempit sehingga kita perlu meluaskan dulu termasuk alat beratnya sehingga manuver alat berat nanti bisa lebih leluasa, terus kita perlebar radius pencariannya artinya di lokasi kemarin itu juga ada kendala untuk membuka lagi lahannya," kata Wiku.
Wiku menjelaskan, BPBD Jombang menambah satu alat berat berukuran lebih besar dari sebelumnya. Selain itu, strategi penyisiran juga bakal memaksimalkan tenaga manual, di antaranya dari Basarnas, TNI, Polri hingga relawan.
"Selain alat berat keterlibatan personel juga, jadi tidak hanya alat berat juga, tapi ... juga ikut membantu mengambil material-material yang dikeluarkan oleh alat berat sehingga mempercepat pencarian," tambahnya.

Satu Keluarga
Kemarin, tanah longsor menyebabkan empat rumah penduduk terpendam. Dari empat rumah itu, ada satu rumah yang berisi empat orang menjadi korban, dua di antaranya terjebak.
Satu korban atas mama Duwi Ayu Wandira Ismail alias Andin (11) ditemukan di hari pertama dalam kondisi meninggal. Satu korban lain belum berhasil ditemukan, bernama Ducha Ismail, ayah dari bocah yang masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar (SD) ini (sebelumnya tertulis kelas 3 SD).
Bencana menimpa keluarga ini setelah bukit setinggi 40-50 meter di belakang rumah longsor menimbun tempat tinggal mereka.
Menurut warga sekitar, beberapa saat sebelum longsor, sejumlah orang sudah mendengar bunyi retakan tanah. Penghuni tiga rumah lain berhasil menyelamatkan diri sebelum kejadian. Nahasnya bencana itu terjadi sebelum keluarga Ismail keluar rumah.
Baca juga: