Bagikan:

Jelang Imlek, Sekolah di Solo Ajarkan Langsung Wujud Toleransi

"Ragam agama, budaya dan etnis. Siswa agama Konghucu ada, Islam ada, Kristen / Katolik juga ada. Hindu ada."

NUSANTARA

Rabu, 22 Jan 2025 12:17 WIB

Perayaan Imlek

Suasana perayaan Imlek di SD Warga berupa pentas barongsai dan pembagian kue Kranjang, Rabu (22/01/25). (KBR/Yudha Satriawan)

KBR, Solo- Ratusan siswa di Solo belajar langsung wujud toleransi. Juru bicara SD Warga, sekolah penyelenggara kegiatan imlek di Solo, Conchita Conie Silimalar mengatakan kegiatan menyambut Imlek sebagai bentuk edukasi toleransi sejak dini. Menurut Conchita, sejak usia PAUD hingga sekolah menengah para siswa diajarkan langsung bentuk toleransi.

"Maksud dan tujuan kita menggelar perayaan Imlek di sekolah untuk mengenalkan pada para siswa bahwa sekolah kami sekolah nasionalis. Ragam agama, budaya dan etnis. Siswa agama Konghucu ada, Islam ada, Kristen / Katolik juga ada. Hindu ada. Secara bergiliran hari raya dan anak-anak diajarkan langsung mengenalkan bentuk toleransi. Ada 400an anak, mulai dari playgroup, TK, SD, dan lainnya," ujar Conchita, Rabu (22/1/2025).

Lebih lanjut Conchita mengungkapkan menyambut Imlek para siswa disuguhi seni budaya Tionghoa. 

Selain seni tradisi dan pernak pernik Tionghoa atau Konghucu, para siswa juga dikenalkan sejumlah kuliner khas Imlek antara lain kue Kranjang. Tumpukan Kue khas Imlek ini membentuk gunungan untuk dibagikan kepada ratusan siswa itu.

Suasana perayaan Imlek di SD Warga berupa pentas barongsai dan pembagian kue Kranjang, Rabu (22/01/25). (KBR/Yudha Satriawan)

Baca juga:

Sementara itu, seorang siswa kelas 4 SD, Dio mengaku senang bisa menyaksikan atraksi Barongsai.

"Jarang ada pentas Barongsai/Liong. Biasanya lihat di mal. Ini pentas di sekolah,"  ujar bocah itu sambil menyelipkan angpao di mulut Barongsai.

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending