Bagikan:

Darurat PMK di Jatim: Pemprov Ajukan Tambahan Vaksin ke Pusat

Untuk menangani wabah PMK yang terus meluas, Pemprov Jatim menyiapkan anggaran Rp25 miliar untuk pengadaan 320 ribu dosis vaksin.

NUSANTARA

Jumat, 31 Jan 2025 09:51 WIB

Darurat PMK di Jatim, Jatim darurat PMK, minta vaksin PMK tambahan, vaksin PMK, darurat PMK, wabah P

Petugas menyuntikkan vaksin PMK ke sapi di Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (20/1/2025). (Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani)

KBR, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan status darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak, khususnya sapi.

Selain itu, Pemprov Jawa Timur mengajukan permintaan tambahan dosis vaksin PMK ke pemerintah pusat, untuk mempercepat vaksinasi massal terhadap sapi di Jawa Timur.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Gatot Soebroto mengatakan langkah itu diambil untuk mencegah penyebaran wabah PMK yang menjangkiti sapi di Jawa Timur agar tidak meluas.

"Setelah SK tanggap darurat ditangani PJ Gubernur, langkah yang sudah disiapkan Pemprov Jatim Dinas Peternakan memberikan vaksinasi kepada para peternak serta mengajukan kembali vaksin tambahan kepada pemerintah pusat,” kata Gatot Soebroto di Surabaya, Jumat (31/1/2025).

Baca juga:

Gatot mengatakan, pemerintah daerah juga memperketat jalur keluar masuk hewan di Jawa Timur. Salah satunya dengan mendirikan pos khusus, untuk memantau dan mendeteksi sapi yang terindikasi PMK.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga bekerjasama dengan TNI/Polri untuk melakukan penyemprotan pasar pasar hewan secara massal, guna meminimalkan penyebaran penyakit PMK.

Status darurat PMK berlaku sejak 23 Januari 2025. Untuk menangani wabah PMK yang terus meluas, Pemprov Jatim menyiapkan anggaran Rp25 miliar untuk pengadaan 320.000 dosis vaksin.

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan, karena jumlah hewan yang terjangkit PMK cukup banyak, maka vaksin yang diperlukan juga banyak.

Baca juga:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending