Bagikan:

Cegah Penyakit Mulut Kuku, Pemkab Tulungagung Tutup Sementara Pasar Hewan

"Dari beberapa pedagang menyampaikan usulan ke pihak Disperindag untuk menutup sementara pasar hewan,"

NUSANTARA

Selasa, 07 Jan 2025 08:42 WIB

Waspada PMK

Waspada PMK, Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung ditutup sementara. (Adhar Muttaqin)

KBR, Tulungagung- Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menutup sementara operasional sejumlah pasar hewan, pascamelonjaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi. Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung Tri Hariadi, mengatakan pada tahap pertama penutupan pasar hewan dilakukan selama 14 hari ke depan. Nantinya pemerintah akan melakukan evaluasi, jika diperlukan penutupan bisa dilakukan perpanjangan.

Upaya itu dilakukan untuk memutus mata rantai penularan PMK, karena mayoritas sapi terjangkit PMK dari perdagangan hewan.

"Kalau kita melihat tren perkembangan (PMK) hari ini memang sudah mulai banyak yang kena. Kemudian dari beberapa pedagang menyampaikan usulan ke pihak Disperindag untuk menutup sementara pasar hewan, berarti saya menilai kesadaran teman-teman peternak termasuk pedagang yang bergelut di bidang peternakan mulai sadar, dengan menginisiasi untuk menutup sementara. Tetapi sifatnya sementara nanti kita akan evaluasi," kata Tri Hariadi, Senin (6/1/2025).

Dari data di Dinas Peternakan Tulungagung, jumlah sapi yang terjangkit PMK mencapai 77 ekor, beberapa di antaranya dilaporkan telah mati.

Pemerintah menyebut masih melakukan upaya penanggulangan dengan mengobati sapi yang sakit, serta mengedukasi para peternak.

Baca juga:

Sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 4 juta dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini mulai merebak lagi di sejumlah daerah di Indonesia. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono Minggu (5/1/2025) di Banyuwangi,  memastikan dengan anggaran yang ada, Kementerian Pertanian tetap mengalokasikan sebanyak 4 juta dosis vaksin PMK.

Namun, tidak semua ternak sapi akan mendapatkan jatah vaksin dari pemerintah. Oleh karena itu,Kementan berharap masyarakat dapat membeli vaksin sendiri dengan harga berkisar antara Rp17 ribu hingga Rp25 ribu per dosis.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending