KBR, Banjarnegara– Sebanyak 18 keluarga di Desa Sipedang, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah masih mengungsi akibat longsor. Staf Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Langgeng Widodo mengatakan sebelumnya jumlah pengungsi mencapai 25 kepala keluarga. Akan tetapi, per Rabu (10/1/2024) ada pengurangan karena sebagian pengungsi memilih pulang ke rumah. Namun begitu, jika turun hujan deras, mereka akan kembali ke pengungsian.
Sementara ini, kata dia, warga terdampak longsor Sipedang mengungsi ke rumah tetangga atau saudara di lokasi yang lebih aman. Per tiga hari, BPBD mendistribusikan bantuan bahan makanan mentah dan rencananya akan ditingkatkan sepekan sekali.
“Pengungsi terdata sampai hari ini masih 18 KK 63 jiwa. Ya (ada pengurangan jumlah pengungsi) karena kan tentatif. Makanan kita distribusi permakanan mentah. Kita pakai sistem jeda waktu per tiga hari sekali. Nanti akan kita tingkatkan menjadi satu minggu sekali. Artinya, agar mereka juga memiliki aktivitas, ibu-ibunya itu, untuk mendukung mentalnya, agar tidak selalu diam, karena sekarang dalam kondisi bingung, drop,” kata Langgeng Widodo.
Langgeng Widodo mengungkapkan, di Desa Sipedang terdapat delapan rumah yang rusak total akibat longsor. Sementara, rumah lainnya rusak-sedang atau terancam oleh pergerakan tanah yang makin meluas imbas curah hujan yang tinggi.
Tipe pergerakan tanah di Sipedang adalah longsor rayapan. Pergerakannya pelan namun semakin lama kian parah hingga merusak bangunan. Longsor di Sipedang berlangsung sejak 31 Desember 2023 dan terus meluas.
Baca juga:
- Empat Korban Hilang Akibat Tanah Longsor di Subang Sudah Ditemukan
- Belum Sepekan Diresmikan Jokowi, Talut Jembatan Margasana Ambrol
Bencana tanah longsor juga terjadi di di Dusun Batur, Kecamatan Banjarmangu. Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara korban terdampak di wilayah Dusun Batur berjumlah 11 keluarga atau 34 jiwa.
Longsor menyebabkan sebanyak dua unit rumah rusak berat dan satu unit rumah rusak sedang. Longsor di wilayah tersebut juga mengancam 10 unit rumah lainnya.
Editor: Rony Sitanggang