Bagikan:

40-an Negara 'Ekspor' Tenaga Kerja ke Bogor

Data di Dinas menyebutkan saat ini ada sekitar 713 tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Bogor, salah satu kabupaten terluas di Indonesia.

BERITA | NUSANTARA

Jumat, 20 Jan 2017 10:06 WIB

40-an Negara 'Ekspor' Tenaga Kerja ke Bogor

Sejumlah warga asal Tiongkok dikawal petugas Imigrasi saat dideportasi atau dipulangkan ke negaranya, karena melanggar aturan keimigrasian, Rabu (18/1/2017). (Foto: ANTARA)


KBR, Bogor - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor Jawa Barat mencatat saat ini ada 41 negara yang mengirim tenaga kerja mereka Bogor.

Data di Dinas menyebutkan saat ini ada sekitar 713 tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Bogor, salah satu kabupaten terluas di Indonesia.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor Yos Sudrajat mengatakan 713 tenaga kerja asing itu semuanya legal atau resmi mendapat izin bekerja di Bogor. Sedangkan untuk TKA Tiongkok yang baru-baru ini ditangkap di Cigudeg, Yos Sudrajat mengatakan tidak ada data yang dilaporkan perusahaan ke pihak Dinas.

"Jadi TKA yang legal itu ada 713 orang, itu dari 41 negara. Dari jumlah itu yang bayar pajak ke Kabupaten Bogor itu 341 orang, sisanya ke pusat dan provinsi. Nah ini legal semua, ini yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja," kata Yos di kantornya, Jumat (20/1/2017).

Baca juga:


Yos menerangkan, beberapa pelanggaran kerja memang sering dilakukan oleh para TKA. Selain dokumen, ada juga pelanggaran yang menyalahi aturan kerja.

"Misalnya, di surat kerjanya dia menjabat sebagai staf biasa, tapi nyatanya di lapangan dia merangkap akunting, nah itu pelanggaran," kata Yos.

Jika pelanggaran dokumen, kata Yos, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses kepada Kantor Imigrasi, namun jika ada kesalahan aturan kerja, pihaknya yang akan turun langsung.

"Kalau kemarin kan itu (pelanggaran) dokumen, itu Imigrasi yang urus. Katanya juga sudah dideportasi," kata Yos Sudrajat.

Editor: Agus Luqman 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending