Bagikan:

Renovasi Dermaga Apung Balikpapan Terganjal Status Lahan

Jika status kepemilikkannya sudah jelas, tinggal mengalokasikan anggaran pembangunannya dalam APBD Perubahan Balikpapan 2016, sehingga bisa dikerjakan.

BERITA | NUSANTARA

Kamis, 07 Jan 2016 13:27 WIB

Renovasi Dermaga Apung Balikpapan Terganjal Status Lahan

Ilustrasi dermaga apung di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (Foto: kapuashulukab.go.id)

KBR, Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan belum bisa merealisasikan rencana pembangunan Dermaga Apung Kampung Baru karena belum jelas status kepemilikan asetnya. Meskipun kondisi dermaga sudah cukup memprihatinkan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengatakan, masih menelusuri status kepemilikan Dermaga tersebut, apakah milik Pemerintah Kota Balikpapan atau milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Menurutnya, jika status kepemilikkannya sudah jelas, tinggal mengalokasikan anggaran pembangunannya dalam APBD Perubahan Balikpapan 2016, sehingga bisa dikerjakan. Karena DED (Detail Engineering Design) sudah rampung.

"Perencanaan sudah kita lakukan, DED sudah kita buat. Kemudian dalam proses pembangunan kan harus jelas asetnya siapa. Memang ini dulu asetnya Pemerintah Provinsi, cuma dalam perjalanannya membangun ini harus jelas dokumennya. Dokumennnya sekarang coba ditelusuri ke provinsi, setelah itu jelas, lengkap, baru bisa kita ajukan penganganggaran," kata Sudirman Djayaleksana, Kamis (7/1/2016).

Dia menambahkan, dari perhitungan DED anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan dermaga tersebut, mencapai Rp75 miliar. Karena anggarannya cukup besar maka pembangunannya akan dilakukan secara bertahap atau multiyears.

Dermaga Apung Kampung Baru merupakan pelabuhan rakyat yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Dermaga tersebut usianya sudah sangat tua, sehingga sudah sangat tidak layak untuk digunakan.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending