Bagikan:

Ratusan Ton Sampah Dibuang Dekat Taman Wisata, PKL Rugi

KBR, Mataram - Pedagang kreatif lapangan (PKL) mengeluhkan pembuangan sampah di dekat Kawasan Taman Hiburan Rakyat Loang Baloq Kota Mataram.

BERITA | NUSANTARA

Rabu, 06 Jan 2016 15:59 WIB

Ratusan Ton Sampah Dibuang Dekat Taman Wisata, PKL Rugi

Sampah dibuang di pinggir pantai Loang Baloq, Mataram. Foto: KBR/Zaenudin Syafari

KBR, Mataram - Pedagang kreatif lapangan (PKL) mengeluhkan pembuangan sampah di dekat Kawasan Taman Hiburan Rakyat Loang Baloq Kota Mataram. Bau busuk ratusan ton sampah berakibat pada sepinya pembeli. 

Salah seorang pedagang di Loang Baloq Bohari menuturkan, lapak PKLnya berada di pintu masuk pembuangan sampah di Loang Baloq. Kata dia, sejak pemerintah kota Mataram membuang sampah di taman Senin lalu (4/1/2016), pembeli banyak yang mengeluhkan bau busuk dan merasa tidak nyaman.  Dia mengaku tak banyak yang bisa dilakukan pedagang atas situasi ini.

"Kalau masalah bau ya jelas terganggu, kendalanya banyak. Kita harus nyiram ( kawasan tempat jualan ) sehingga buang-buang waktu kita kerja. Kalau tidak nyiram, mana ada pembeli mau kesini. Kita sudah unjuk rasa ke kepala kampung karena bau sekali. Kalau saya tidak berani komplain, kita terima saja, nanti pegugas yang urus” kata Bohari, Rabu (6/1/2016). 

Sama halnya dengan Rahmah, PKL penjual makanan di Taman Loang Baloq. Dia mengaku hanya petugas kebersihan saja yang kini menjadi pelanggannya. 

Sebelumnya warga di tiga desa yang dilewati oleh truk sampah kota Mataram yaitu desa Banyumulek, Lelede dan Suka Makmur Kabupaten Lombok Barat menuntut perbaikan akses jalan. Karena tuntutannya belum terealisasi, warga menutup akses jalan bagi truk Dinas Kebersihan ke TPA Kebon Kongok. Kini sampah kota Mataram ditimbun di dekat kawasan Taman Hiburan Rakyat Loang Baloq Kota Mataram. 

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending